Penanganan Hasil Skrining Kanker Serviks dengan Abnormalitas Minor

Oleh :
dr. Audiza Luthffia

Penanganan untuk hasil skrining kanker serviks dengan abnormalitas minor belum memiliki standar yang konklusif. Pada tahun 2020, berbagai organisasi telah bekerja sama untuk merilis konsensus dalam standarisasi skrining kanker serviks.[1-3]

Modalitas skrining kanker serviks yang umum digunakan adalah pemeriksaan DNA human papilloma virus (HPV), pemeriksaan sitologi (Pap smear), atau kombinasi keduanya (co-testing). Hasil skrining yang normal umumnya dilanjutkan dengan skrining berkala setiap 3–5 tahun. Sementara itu, hasil skrining yang mengarah kuat kepada keganasan, seperti kombinasi HPV positif dengan abnormalitas sitologi derajat tinggi, disarankan untuk menjalani kolposkopi.[1-3]

Namun, hasil skrining kadang menunjukkan abnormalitas minor yang meragukan. Contohnya, hasil DNA HPV yang positif tetapi hasil sitologi tampak normal, tampak negative for intraepithelial lesion or malignancy (NILM), tampak hanya ada atypical squamous cell of undetermined significance (ASC-US), atau tampak hanya ada low grade squamous intraepithelial lesion (LSIL). Hasil-hasil ini menimbulkan keraguan dalam pengambilan keputusan klinis untuk kolposkopi atau observasi berkala.[1,3]

Referensi