Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU

Oleh :
dr.Petty Atmadja, Sp.PK

Prokalsitonin dan C-Reactive Protein (CRP) sudah banyak digunakan sebagai penanda sepsis di intensive care unit (ICU). Prokalsitonin dianggap lebih baik dalam penilaian prognostik. Sedangkan CRP digunakan sebagai skrining awal sepsis.

Sepsis adalah reaksi disregulasi sistemik tubuh terhadap infeksi, yang dapat menyebabkan disfungsi organ yang mengancam nyawa. Konsensus internasional ke-3 tahun 2016 mendefinisikan sepsis sebagai disfungsi organ yang mengancam nyawa yang terjadi akibat respons imun inang yang disregulasi terhadap infeksi.[1,2]

Sepsis merupakan salah satu penyebab tersering perawatan intensive care unit (ICU) di rumah sakit dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Pasien-pasien yang berisiko menderita sepsis harus segera diidentifikasi sebelum terjadi disfungsi organ lebih lanjut yang akan mempengaruhi prognosis pasien. Hal ini tentunya membutuhkan modalitas diagnostik yang akurat dan cepat agar dapat memberikan inisiasi terapi dengan maksimal.[1,3]

Referensi