Hingga kini, belum ada pedoman yang jelas mengenai penggunaan toksin botulinum atau botox dalam pengobatan strabismus. Hal ini salah satunya karena ada begitu banyak jenis strabismus dan juga jenis dari toksin botulinum. Selain itu, efikasi dari botox juga belum diyakini dengan kuat.[1]
Mekanisme Kerja Injeksi Botox pada Strabismus
Toksin botulinum atau botox bekerja dengan menyebabkan paralisis transien pada otot ekstraokular yang disuntikkan. Efek ini akan menginduksi koreksi berlebih sementara dari strabismus yang berlangsung dari 1 hingga 4 bulan. Setelah efek sementara berakhir, koreksi permanen dari deviasi disebabkan oleh faktor mekanis, binokular, dan proprioseptif. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh usia pasien, tingkat kontraktur atau elastisitas otot ekstraokular, dan jenis strabismus.[2]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)