Hendaya Kognitif pada Kondisi Stres

Oleh :
dr. Soeklola SpKJ MSi

Stres diduga dapat menyebabkan hendaya kognitif, namun tidak banyak dokter yang mengetahui seberapa bermakna pengaruhnya secara klinis. Stres didefinisikan sebagai konsekuensi yang timbul dari sebuah situasi yang melebihi kapasitas individu untuk mengatasinya.[1] Stres diketahui lebih rentan dialami individu dengan amnestic mild cognitive impairment (aMCI) jika dibandingkan dengan kelompok sehat.[1-3]

Stres juga dikatakan sebagai salah satu faktor risiko perkembangan aMCI menjadi dementia. Hal ini diduga berkaitan erat dengan peran kadar kortisol dan kerusakan hipokampus.[2-5]  Selain itu, stres kronik juga menjadi faktor risiko berkembangnya penurunan kognitif di kemudian hari dan dikatakan sebagai salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi.[1,2]

Mekanisme Terjadinya Hendaya Kognitif pada Stres Kronik

Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa stres dapat mendorong penurunan kognitif melalui beberapa mekanisme, seperti disregulasi hormon (misalnya kortisol) dan peningkatan produksi sitokin proinflamasi. Peningkatan kadar kortisol jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya stress-related cognitive decline.[1,4] Respons ini akan mengubah struktur dan fungsi otak, khususnya pada area korteks prefrontal (PFC), hipokampus, dan amigdala. Hipokampus berperan penting pada fungsi memori dan merupakan lokasi neuropatologi dari penyakit Alzheimer.[1]

Referensi