Alo dokter,

Sebagai dokter Indonesia saya harus optimis dengan Sisrute Nasional. Sisrute bertujuan untuk membangun sistem informasi rujukan yang terintegrasi antara fasyankes untuk pelayanan publik yang lebih baik. Pasti ada kendala saat awal penerapan, tetapi pasti akan teratasi.

Alo Dok,

Idealnya setiap faskes memiliki SOP sisrute tapi balik lagi ke kebijakan pimpinan faskes tsb ya dok. Idealnya, memang faskes pengirim menginformasikan pada RS penerima dan pasien baru dikirim jika RS sudah siap menerima. Namun, terkadang hotline RS sibuk dan pasien butuh penanganan cepat, jadi saya kirim ke RS terdekat saja dok dgn terlebih dahulu memberikan penanganan pertama. Nah, saat sudah di RS rujukan, sebenarnya secara etika dan hukum tanggung jawab dokter pengirim sufah berakhit CMIIW. Bila memang nanti ada tuntutan dari pasien, IDI memiliki layanan bantuan hukum untuk anggotanya dok melalui BHP2A IDI.

 

Alo dok.

Menurut saya Sisrute dibuat justru untuk melindungi dan memudahkan bagi tenaga medis. Dengan adanya sisrute pasien yang akan dikirim dengan jarak jauh misalnya, sudah punya kepastian akan dapat tertangani sesuai kebutuhan di RS Rujukan yang menerima.
Terkait kendala jaringan atau respon yang lama, sementara pasien butuh penanganan segera. Saya rasa RS perujuk bisa langsung menghubungi melalui telepon. Intinya harus ada komunikasi antara pihak yang merujuk dan penerima rujukan. Sehingga pasien bisa tertangani dengan baik. 🙏

halo, dokter. Setahu saya seharusnya setiap faskes memiliki prosedur sendiri menghadapi kendala jaringan dari sisrute. Beberapa ada berusaha menghubungi rumah sakit tujuan rujuan secara manual. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum merujuk, pastikan kondisi pasien stabil dan rumah sakit tujuan memiliki informasi adekuat untuk menangani pasien. Sebelum kedua hal tersebut tercapai ada baiknya memonitor kondisi pasien di faskes anda untuk mencegah komplikasi atau pasien terlantar.