CHF dengan Hiperurisemia apakah aman diberikan allopurinol? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter. Izin bertanya, pada pasien perempuan usia 62 thn dengan CHF dan mendapatkan terapi furosemid, spironolacton, aspilet, dan atorvastatin apakah...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • CHF dengan Hiperurisemia apakah aman diberikan allopurinol?

    Dibalas 10 jam yang lalu
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter. Izin bertanya, pada pasien perempuan usia 62 thn dengan CHF dan mendapatkan terapi furosemid, spironolacton, aspilet, dan atorvastatin apakah aman untuk diberikan allopurinol?

    Diketahui kadar asam urat 8,2.

    Terima kasih sebelumnya

10 jam yang lalu
Apakah Allopurinol Aman untuk Pasien Ini?


Jawaban singkat:
✅ Ya, allopurinol bisa diberikan, dengan catatan:
Dosis awal rendah dan
Pemantauan fungsi ginjal dan efek samping
1. CHF dan Allopurinol
CHF bukan kontraindikasi terhadap allopurinol
Bahkan pada beberapa pasien CHF, hiperurisemia sering ditemukan akibat:
Diuretik (furosemid, thiazid, spironolakton)
Hipoperfusi ginjal
Allopurinol dapat membantu menurunkan kadar asam urat
Allopurinol + Furosemid
Furosemid bisa menaikkan kadar asam urat – jadi pemberian allopurinol bisa membantu. Tidak ada interaksi langsung yang berbahaya.


Allopurinol + Aspilet
Aman. Namun aspirin dosis rendah kadang sedikit menaikkan asam urat, tapi efeknya kecil
Allopurinol + Atorvastatin
Aman, tidak ada interaksi mayor, tapi tetap pantau fungsi hati
Allopurinol + Spironolakton
Aman, namun tetap pantau fungsi ginjal dan elektrolit
3. Fungsi Ginjal
Allopurinol diekskresikan lewat ginjal, jadi penting untuk:
Cek kreatinin/GFR
Dosis disesuaikan berdasarkan fungsi ginjal


4. Efek Samping Allopurinol
Reaksi hipersensitivitas berat (jarang tapi serius): demam, ruam, gangguan ginjal, hepatitis
Risiko lebih tinggi pada lansia dan pasien gagal ginjal
Awali dengan dosis rendah (misal 50–100 mg/hari), lalu titrasi perlahan


🧾 Rekomendasi Praktis
1. ✅ Allopurinol aman diberikan pada CHF dengan hiperurisemia
2. 📉 Mulai dengan dosis rendah:
Jika fungsi ginjal normal: 100 mg/hari
Jika GFR <60 → pertimbangkan mulai dari 50 mg/hari
3. 🩺 Pantau:
Fungsi ginjal (ureum, kreatinin, GFR)
Hati (SGOT/SGPT) jika digabung atorvastatin
Tanda alergi/ruam
4. ⏱ Evaluasi ulang asam urat 2–4 minggu setelah mulai terapi
❗️Catatan Tambahan:
Jika pasien tidak menunjukkan gejala gout (nyeri sendi) dan hanya memiliki asam urat tinggi tanpa keluhan, pengobatan bisa dipertimbangkan berdasarkan risiko kardiometabolik lainnya.
Namun, karena pasien CHF dan asam urat cukup tinggi (8,2), pemberian allopurinol dapat dipertimbangkan sebagai pencegahan jangka panjang








18 jam yang lalu

ALO Dokter, hiperuricemia tanpa gejala atau asimtomatik tidak wajib minum obat, kecuali pada kondisi khusus, di antaranya asam urat persisten tinggi (≥13 pada pria dan ≥10 pada wanita). Lebih lengkapnya baca di sini: https://www.alomedika.com/hiperurisemia-apakah-perlu-medikamentosa

Sementara itu, pilihan terapi untuk hiperuricemia simtomatik, misalnya menderita gout kronis, pada penderita penyakit ginjal adalah ULT. Pilihan utama ULT untuk GGK adalah allopurinol atau febuxostat, di mana dosisnya harus disesuaikan dengan klirens kreatinin atau eGFR pasien. Artikel terkait: https://www.alomedika.com/penatalaksanaan-hiperurisemia-simptomatik-pada-penyakit-ginjal-kronis