Alo dokter, ijin bertanya, ada kasus seorang laki2 usia 30 tahun mengeluh sulit untuk ereksi, hal ini sdh dialami kurang lebih 1 bulan. Kebiasaan pasien...
Terapi untuk pasien dengan impotensi yang sudah memperbaiki pola hidup - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Terapi untuk pasien dengan impotensi yang sudah memperbaiki pola hidup
Alo dokter, ijin bertanya, ada kasus seorang laki2 usia 30 tahun mengeluh sulit untuk ereksi, hal ini sdh dialami kurang lebih 1 bulan. Kebiasaan pasien merokok 1 bungkus / hari, minum alkohol 1x seminggu, dan sering begadang. Yg sy mau tnyakan, ketika pola hiduonya sdh d perbaiki lantas pasien msh mengalami impotensi terapi apa yg dpt diberikan ? Terimakasi sebelumnya dokter 😇
Mengingat pasien anda masih tergolong muda, Coba di pastikan lagi apakah impotensi diakibatkan keadaan psikologis atau organik. Apabila pasien masih mengalami morning erection bisa dipastikan impotensi disebabkan masalah psikologis. Sehingga pendekatan psikologis perlu dilakukan untuk mengobati Impotensi seperti : menghindari Stress, rasa cemas berlebihan, ataupun depresi, menghentikan konsumsi pornografi, serta memastikan tidak ada masalah emosional terhadap pasangan nya. Semoga bisa membantu
Alo dr Anonymous, ijin coba menjawab ya,
disfungsi ereksi memiliki banyak penyebab , jadi jika pola hidup sudah diperbaiki tapi tidak ada perbaikkan, bisa saja disfungsi ereksi tidak disebabkan oleh pola hidup berisiko tersebut.
Contohnya, pasien mengonsumsi antidepresan (ada risiko disfungsi ereksi dengan obat ini) atau misalnya pasien mengalami depresi dan bermanifestasi sebagai impotensi -- hal-hal ini bisa saja terjadi. Oleh karena itu perlu digali lagi etiologi pada pasien, jika etiologi organik semua sudah disingkirkan, pikirkan mungkin ada penyebab psikis pada pasien ini.
Semoga membantu.
Baca lebih lanjut:
https://www.alomedika.com/penyakit/urologi/disfungsi-ereksi/diagnosis
https://www.alomedika.com/red-flag-disfungsi-ereksi
https://www.alomedika.com/skrining-disfungsi-seksual-akibat-antidepresan