Ekstraksi korpal besi di tangan yang gagal - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat sore, dok.Ada seorang bapak-bapak, kemasukan besi ditangan. Kejadian sudah 3 harian sehingga sudah menutup. Pasien ingin di ambil hari itu juga....

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Ekstraksi korpal besi di tangan yang gagal

    Dibalas 2 jam yang lalu
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Selamat sore, dok.

    Ada seorang bapak-bapak, kemasukan besi ditangan. Kejadian sudah 3 harian sehingga sudah menutup. Pasien ingin di ambil hari itu juga. Untuk memastikan corpal nya, maka dilakukan rontgen. Setelah dilakukan rontgen dan diketahui posisi corpal nya, maka di coba explorasi corpal tidak sampai ke fascia.. setelah di explorasi, ternyata corpal yang dicari tidak ketemu. Insisi kemudian di jahit ulang lalu di sarankan kontrol ke poli bedah

    Bagaimana pendapat Ts mengenai kasus tersebut?

2 jam yang lalu

ALO Dokter. Sebenarnya, blind exploration tanpa panduan radiologi (seperti fluoroskopi atau USG) untuk benda asing berukuran kecil itu sangat sulit dan sering kali tidak berhasil. Ada beberapa tips untuk kasus ini:

1. Tentukan apakah benda asing tersebut memang perlu diangkat. Identifikasi jenis benda asingnya, apakah ada tanda infeksi, dan sejauh mana dampaknya bagi pasien. Benda asing logam berukuran kecil memiliki risiko infeksi yang rendah dan bisa bersifat inert (tergantung jenis logamnya). Sehingga, bisa dibiarkan in situ terutama jika luka sudah membaik dan tidak ada tanda infeksi, hal ini karena risikonya mungkin lebih kecil daripada risiko tindakan pengangkatan.

2. Berikan edukasi yang jelas terkait ekspektasi pasien . Jika melakukan eksplorasi buta, jelaskan kepada pasien bahwa terkadang benda asing kecil sulit ditemukan. Jika tidak berhasil ditemukan, Anda akan merujuk ke rumah sakit untuk tindakan bedah menggunakan panduan radiologi. Contoh: tentukan batas waktu pengerjaan atau informasikan kepada pasien bahwa Anda akan berhenti jika lokasi benda asing terlalu dekat dengan struktur penting seperti tendon, pembuluh darah, atau sendi.

3. Rontgen (X-ray) – Pastikan Anda memiliki minimal 2 posisi pandang (views) dan cobalah tentukan lokasi serta kedalaman benda asing tersebut (berdasarkan pengalaman saya, lokasinya selalu lebih dalam dari yang dikira, bahkan untuk benda asing yang teraba sekalipun).

4. Gunakan panduan USG – Jika tersedia, gunakan USG saat tindakan berlangsung untuk memandu kita. Probe USG dapat ditutup dengan sarung tangan steril.

5. Pastikan sudah mengeksplorasi kondisi klinik agar yakin aman sebelum memulai prosedur, termasuk cek:

  • Hitung dosis maksimal aman anestesi lokal sebelum memulai. Jangan sampai melebihi dosis maksimal jika nanti perlu memperlebar sayatan atau menyuntikkan tambahan anestesi saat eksplorasi berlangsung. Toksisitas anestesi lokal bisa berakibat fatal.
  • Periksa dan dokumentasikan status neurovaskular (saraf dan pembuluh darah) sebelum dan sesudah eksplorasi.
  • Jangan lupakan status tetanus, pemberian booster, serta perawatan luka yang tepat.
  • Pastikan posisi dokter dan pasien nyaman selama prosedur, karena tindakan ini mungkin memakan waktu lebih lama dari yang kita bayangkan.