Alo dokter, izin bertanya dan sharing nya, saya mendapat konsulan pasien remaja perempuan post vaksinasi platform sinovac mengalami keterlambatan...
Pasien remaja dengan gangguan siklus menstruasi post vaksinasi Covid19 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien remaja dengan gangguan siklus menstruasi post vaksinasi Covid19
Alo dokter, izin bertanya dan sharing nya, saya mendapat konsulan pasien remaja perempuan post vaksinasi platform sinovac mengalami keterlambatan menstruasi, apakah memang vaksinasi ini dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi ya dok?
Alo, Dokter,
Berdasarkan laporan di Inggris dari RCOG yang dimuat di BMJ, setidaknya didapatkan 30.000 laporan mengenai perempuan yang mengalami gangguan menstruasi setelah mendapat vaksinasi, baik berjenis mRNA maupun vektor adenovirus.
Meski begitu, pada kebanyakan kasus yang dilaporkan tersebut, siklus menstruasi akan kembali normal pada siklus berikutnya maupun dua siklus berikutnya. Sehingga sejauh ini belum didapatkan data dampak yang serius atau menyebabkan masalah serius terkait menstruasi dan reproduksi. Selain itu juga belum ada bukti bahwa vaksinasi ini memengaruhi fertilitas. Oleh karena itu, vaksinasi tetap dianjurkan, mengingat manfaat yang lebih besar dari risikonya.
Hal serupa juga dialami di Amerika Serikat. Peneliti dari Washington University School of Medicine, menemukan setidaknya 140.000 laporan perempuan yang mengalami perubahan siklus menstruasi pasca vaksinasi COVID-19.
Walau demikian, hal tersebut dinilai belum dapat menjadi bukti yang cukup untuk menilai dampak vaksinasi COVID-19 terhadap menstruasi, terlebih dengan adanya berbagai faktor yang bisa memengaruhi siklus menstruasi, seperti pola hidup, aktivitas, termasuk juga stres yang mungkin dialami saat menjalani vaksinasi maupun menghadapi KIPI. Belum lagi riwayat konsumsi obat-obatan dan juga penggunaan kontrasepsi. Variabel-variabel ini perlu diperhitungkan, dan ternyata juga menjadi penyulit untuk penelitian dampak yang satu ini.
FDA pun menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang cukup untuk menjelaskan dampak vaksinasi COVID-19 terhadap menstruasi, apalagi soal fertilitas. ACOG pun setuju dan tetap menganjurkan vaksinasi dilakukan mengingat manfaatnya di tengah pandemi ini.
Peneliti dari Washington University melanjutkan informasi bahwa sama seperti temuan RCOG, umumnya masalah menstruasi ini dapat mereda dengan sendirinya dalam waktu cenderung singkat, sehingga pada umumnya bukan suatu efek samping besar yang perlu dikhawatirkan. Meski begitu, tetap saja hal ini merupakan suatu hal yang pantas disampaikan sebagai informed consent jika memang terbukti. Tujuannya, agar penerima vaksin dapat mempersiapkan diri dan tidak perlu khawatir berlebihan.
Untuk itu, hipotesa ini akan terus diteliti sampai ditemukan bukti yang cukup. Sementara ini, belum ada larangan atau imbauan terkait vaksinasi COVID-19 terhadap masalah menstruasi. Manfaat vaksinasi juga masih dinilai jauh lebih tinggi dari risiko tersebut yang kebanyakan dapat mereda dengan sendirinya dalam kurun waktu singkat.
Berikut laman yang dapat Dokter baca untuk informasi lebih lanjut:
https://www.bmj.com/content/374/bmj.n2211
CMIIW.
Sangat menarik dan lengkap infonya dok