Alo dokter. Saya dipuskesmas sering sekali pasien dengan keluhan nyeri ulu hati, kembung dan mual.- ada yang sering kembung dan mual tapi tidak nyeri ulu...
Penanganan seperti apa yang tepat untuk pasien dengan keluhan mual dan nyeri ulu hati - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penanganan seperti apa yang tepat untuk pasien dengan keluhan mual dan nyeri ulu hati
Alo dokter. Saya dipuskesmas sering sekali pasien dengan keluhan nyeri ulu hati, kembung dan mual.
- ada yang sering kembung dan mual tapi tidak nyeri ulu hati
- ada yang mual kembung + nyeri ulu hati
Adakah sumber bacaan mengenai pemberian kapan kita memberi:
- PPI
- H2 blocker
- Antasida
- Mucoprotector (Sucralfat)
Alo, Dokter.
Menangani keluhan yang mengarah kepada gastritis rasanya perlu diberikan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
Umumnya pada kondisi akut, pemberian antasida dianggap dapat membantu, karena mampu bekerja cepat dalam menetralkan asam lambung. Meski demikian, dalam pengobatan lanjutannya, dapat dilanjutkan dengan pengobatan tunggal pilihan atau kemungkinan akan dibutuhkan kombinasi obat, sesuai indikasi. Namun tentunya dengan memerhatikan fungsi dari masing-masing jenis obat, agar tidak overlapping dalam pemberian obat dengan fungsi serupa, contoh pada pasien susp. GERD kerap diberikan PPI & H2 blocker, di saat bersamaan.
Berikut beberapa link artikel yang dapat dibaca sebagai bahan pertimbangan:
https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastritis/penatalaksanaan
https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gerd/penatalaksanaan
https://www.alomedika.com/peran-obat-sitoprotektor-pada-gerd-dan-gastritis
https://www.alomedika.com/bagaimana-cara-mengurangi-utilisasi-penghambat-pompa-proton-berlebih
Semoga bermanfaat,
CMIIW
Beberapa kali saya menemui infark miokard inferior dengan keluhan angina ekuivalen seperti diatas. Mungkin bila perlu juga dilakukan pemeriksaan EKG.Terima kasih, sukses selalu dokter
1. Obat antasida
Antasida berfungsi menetralkan asam lambung. Obat ini dapat digunakan selama Anda mengalami gastritis, dengan dosis yang dianjurkan dokter atau mengikuti petunjuk dalam kemasan obat.
2. Obat penurun asam lambung
Obat penurun asam lambung (anthistamin H2) seperti famotidine dan cimetidine dapat dikonsumsi antara 10-60 menit sebelum makan.
3. Obat penghambat pompa proton (PPI)
Obat PPI seperti omeprazole dan esomeprazole dapat menghambat produksi asam lambung. Obat ini hanya boleh diminum setiap 24 jam sekali dan tidak lebih dari 14 hari.
4. Obat antibiotik
Antibiotik mungkin diperlukan jika gastritis akut Anda disebabkan oleh bakteri H. pylori. Antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi H. pylori termasuk amoxicillin, tetrasiklin (tidak boleh untuk anak di bawah 12 tahun), dan clarithromycin.
Obat antibiotik dapat digunakan bersamaan dengan obat jenis penghambat pompa proton, antasida, atau antihistamin H2.
Pengobatan gastritis akut dengan antibiotik biasanya berlangsung antara 10 hari sampai empat minggu. Jangan berhenti minum obat ini tanpa konsultasi dengan dokter Anda.
Pada orang yang penyakit gastritisnya disebabkan oleh kondisi lain, pengobatan yang dilakukan adalah kombinasi. Ini dilakukan agar penyakit lain tidak semakin parah dan memicu gastritis jadi lebih buruk.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gastritis-akut/
Untuk penggunaan PPI bisa dilihat di https://www.medicinenet.com/proton-pump_inhibitors/article.htm#what_are_proton_pump_inhibitors_ppis_and_how_do_they_work_mechanism_of_action
Untuk penggunaan dan dosis antagonis histamin 2 dapat dilihat di https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/histamine-h2-antagonist-oral-route-injection-route-intravenous-route/proper-use/drg-20068584
Terima kasih.