Alo dr. Rizki, 

 

Mungkin saya bisa membantu menjawab Dok, ada penelitian yang menyatakan demikian:

Studi RCT melibatkan 1500 petugas kesehatan yang merawat pasien COVID-19 dan sering terlibat dalam prosedur yang menimbulkan aerosol. Secara acak subjek dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok yang mendapat profilaksis pra-pajanan hidroksiklorokuin sekali seminggu minggu, hidroksiklorokuin dua kali seminggu, dan kelompok kontrol. Hasil studi menyebutkan tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dalam jumlah subjek yang positif COVID-19 antara ketiga kelompok. Kesimpulan studi adalah hidroksiklorokuin tidak menunjukkan manfaat apapun sebagai profilaksis COVID-19. Referensi: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33068425/

 

Beberapa riset lain juga menyebutkan bahwa hidroksiklorokuin tidak memberi efek yang signifikan dalam pengobatan ataupun pencegahan Covid-19. WHO juga sudah tidak merekomendasikan pemberian hidroksiklorokuin untuk Covid-19.

 

Referensi:

-https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMe2020388

-https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2016638

-https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-hydroxychloroquine-and-covid-19

 

CMIIW.

menarik, ikut menyimak

Alo Dokter,
Hidroklorokuin belum menjadi profilaksis COVID dok.  Utk pencegahan tetap 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan berkala), tambahan APD yg sesuai (donning dan doffing harus tepat dok) utk nakes dan pola hidup sehat saja dok. Bila perlu konsumsi multivitamin. Ref: Kepmenkes no 1591 tentang pedoman pencegahan covid di fasyankes