Alo dokter, belakangan tentunya kita sangat santer dengan perbincangan bahkan mungkin perdebatan mengenai program residensial hospital based yang digagas...
Hospital based resident, the new era or the dark era? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Hospital based resident, the new era or the dark era?
Alo dokter, belakangan tentunya kita sangat santer dengan perbincangan bahkan mungkin perdebatan mengenai program residensial hospital based yang digagas oleh kemenkes. selayaknya program baru, tentu akan sangat biasa sekali adanya pro dan kontra karena orang-orang yang sudah nyaman dengan sistem lama, tentu tidak ingin dengan adanya perubahan, tetapi orang-orang lain tentu juga ada pula yang menghendaki perubahan ke arah yang dianggap lebih baik. saya ingin mencoba membahas beberapa hal terkait isu ini agar kita semua tahu bagaimana program baru ini sebenarnya dan tidak termakan informasi yang salah.
program baru ini tentunya sangat menarik bila kita melihat dari beberapa hal. hal pertama yang ditawarkan adalah peserta tidak perlu membayar untuk mengikuti program ini, justru peserta akan digaji setiap bulan nya. pada PPDS hospital based ini, residen dianggap sebagai karyawan yang juga bekerja di rumah sakit tersebut, sehingga residen berhak pula untuk mendapatkan gaji dari hasil kerja nya. hal ini sebenarnya bukan merupakan hal yang baru, banyak negara negara maju yang telah menerapkan sistem seperti ini pada program residensial mereka. sebaliknya pada program lama yang masih menganut university based, peserta akan dibebani untuk membayar biaya uang masuk, semester, dll selayaknya peserta didik yang menuntut ilmu di universitas.
kedua, yang menurut saya menarik, adalah peserta program ini nantinya akan ditempatkan di daerah yang telah ditentukan oleh pemerintah yang mana daerah tersebut dianggap masih kekurangan dokter dengan spesialisasi tersebut. kenapa menarik?karena menurut saya salah satu tantangan dokter spesialis yang baru lulus adalah dalam hal mencari tempat kerja. sudah menjadi rahasia umum bahwa ada dokter dokter yang berusaha untuk menguasai daerah tempat mereka bekerja dengan cara tidak mau memberikan rekomendasi untuk penerbitan SIP. saya kira hal tersebut sudah akan berakhir dengan disahkan nya UU kesehatan yang baru dimana untuk menerbitkan SIP, seorang dokter hanya membutuhkan STR dan surat keterangan RS yang memberi kerja. ternyata pada kenyataannya, masiha da daerah daerah tertentu yang belum melaksanakan undang-undang tersebut dan masih meminta surat rekomendasi dari IDI, yang mana untuk mendapatkan rekomendasi tersebut, haruslah sudah dengan persetujuan dokter yang sudah bekerja terlebih dahulu di tempat tersebut.
ketiga, menarik untuk ditunggu pula, bagaimana kualitas lulusan dari PPDS hospital based ini. sangat banyak sekali yang mempertanyakan bagaimana nantinya kualitas dokter spesialis lulusan program tersebut dan khawatir jika kualitas lulusannya akan jelek. menurut pendapat saya, akan sangat salah bila kita menganggap kualitas lulusan dengan program yang sekarang pun sudah baik. banyak sekali sebenarnya bila kita mau jujur, bahwa sekarang pun kualitas lulusan spesialis pun sebenarnya juga banyak yang tidak terlalu bagus. akan sangat salah bila kita mengukur kesuksesan suatu pendidikan hanya dari sistem nya saja. menurut saya ada setidaknya 3 faktor yang mempengaruhi kualitas lulusan pendidikan spesialis, yang pertama adalah kualitas tenaga pengajar. apakah kualitas tenaga pegajar kita sudah bagus? kalau untuk di tempat saya, saya katakan terus terang bahwa kualitas nya masih kurang bagus. kebanyakan tenaga pengajar di tempat saya direkrut karena faktor kedekatan dengan senior, karena penurut dan tidak pernah membantah senior, dan fakto faktor lain yang menurit saya sebenarnya tidak perlu. yang kedua tentunya PPDS itu sendiri. banyak sekali PPDS yang melaksanakan kegiatan residensi sehari-hari bukan untuk mencari ilmu, tetapi hanya untuk mencari selamat dan mendapat gelar. mungkin teman-teman yang belum menjalani residensial belum tau bahwa di beberapa tempat ada pesan yang disampaikan turun temurun oleh senior ke juniornya bahwa menjadi ppds tidak perlu menjadi pintar, yang penting menurut dan sopan maka kamu akan lulus dengan lancar, sehingga banyak sekali ppds yang berpedoman tidak apa apa bodoh yang penting selamat. yang ketiga tentu sistem pendidikan juga berpengaruh besar terhadap kualitas lulusan. menurut saya dengan sistem hospital based ini, PPDS bisa sedikit diringankan beban nya sehingga bisa lebih fokus dalam mencari ilmu sebanyak banyaknya. ya, salah satu beban besar saat PPDS adalah beban finansial. mungkin bagi peserta yang memang dari keluarga yang berada dan mampu, finansial bukan merupakan masalah, tetapi percayalah banyak sekali PPDS yang sangat terbebani dengan masalah finansial selama PPDS.
jadi menurut saya, mari kita tidak perlu tergesa-gesa mencela atau merasa bahwa saat ini kita sudah baik dan tidak perlu perubahan pada sistem PPDS kita. Kemenkes juga cukup bijak karena setelah saya bertanya kepada beberapa rekan di kemenkes bahwa PPDS dengan university based akan tetap berjalan seperti biasa. nantinya tentu peserta akan mempunya pilihan lebih apakah akan mengikuti Program yang mana kah yang dirasa lebih cocok untuk dirinya.sekian sedikit tulisan dari saya, ini hanya pendapat dan opini dari saya pribadi, silakan bila ada yang mempunyai pendapat untuk menulis juga. berbeda pendapat menurut saya adalah hal yang biasa dan tidak perlu dipakai sebagai bahan untuk bertengkar, hehehe.
Kualitas dan kuantitas harus sama2 baik, ya Dokter Bimo..