Alo dokter, coba bantu menjawab ya dok.

Membedakan tinea dan dermatitis kalau melihat efloresensinya saja umumnya memang agak sulit ya dok, karena yang cenderung khas adalah keduanya ada eritema, namun berdasarkan sumber referensi yang saya baca, jika tinea khasnya adalah adanya lesi tepi aktif dan terdapat hipopigmentasi dengan central healing. 

Selain itu yang bisa mendukung untuk membedakannya antara lain dari anamnesis riwayat dan faktor risikonya, karena umumnya tinea manus differential diagnosisnya adalah dengan dermatitis kontak maka bisa digali lagi apakah keluhannya tersebut sering berulang, adakah pajananan dengan bahan atau produk yang mencetuskan alergi atau bersifat iritatif, dan personal hygiene-nya.

Mengenai obat, dari sumber yang saya baca dari: https://emedicine.medscape.com/article/1091473-treatment#d8

disebutkan bahwa penggunaan steroid topikal yang low-medium potency dapat ditambahkan pada topikal antifungal sebagai terapi simtomatis, namun digunakan pada beberapa hari pertama dan tidak digunakan dalam jangka waktu panjang karena dapat meningkatkan rekurensi dan efek samping lainnya dari steroid.

Sebagai referensi lebih lengkapnya mungkin sumber berikut bisa membantu dok, https://dermnetnz.org/topics/tinea-manuum/

Terima kasih, CMIIW.

Alo Dok,

Memang tinea manus gambarannya mirip dengan dermatitis, bisa dematitis kontak atau iritan. Umumnya jika karena dematitis kontak atau iritan ada bahan pencetusnya, dan bisa terjadi kekambuhan bila terkena kembali. Sementara pada tinea manus, tepi lesi umumnya lebih aktif daripada bagian tengah (ada central healing).

Untuk pemberian salep kombinasi antifungal dan steroid boleh saja dok, ada beberapa merk yang memiliki zat aktif kombinasi dok jadi tidak repot mencampur sendiri dok. ref: https://www.aafp.org/afp/2002/0515/p2095.html