Alo dokter. Izin coba ikut menjawab sekaligus berdiskusi ya dok.. Saya juga belum banyak menemukan referensi terkait hal ini, namun di referensi berikut ini: https://www.researchgate.net/publication/349078802_COVID-19_vaccination_for_people_with_severe_mental_illness_why_what_and_how membahas mengenai efek dari obat-obatan psikotropika dengan vaksin COVID-19 dan memang secara khusus masih terbatas data yang meneliti mengenai hal tersebut untuk masing-masing vaksin,  namun salah satunya yang dibahas yakni obat-obatan antipsikotik dapat memberikan efek yang berbeda-beda dari respon sitokin pada pasien dengan gangguan psikosis, dapat menyebabkan efek antiinflamasi yang berdampak pada efikasi vaksin karena dapat menekan sistem imun dalam pembentukan antibodi. Contoh lain yang disebutkan adalah pada pasien pengobatan dengan Clozapine yang berhubungan dengan neutropenia sehingga dapat meningkatkan kerentanan terjadinya infeksi. Sehingga kaitannya dengan pemberian vaksin yakni pada respon pembentukan antibodi yang mungkin dapat berbeda-beda.

Namun, untuk pertimbangannya tentu dapat melihat dari segi risk and benefit serta kondisi pasien misalkan adakah komorbid tertenu dan kondisi perjalanan penyakitnya. Kalau dari rekomendasi di Indonesia sendiri, yang saya dapatkan dari PAPDI mengenai rekomendasi pemberian vaskin Sinovac pada pasien dengan gangguan psikosomatis berikut ini https://www.papdi.or.id/berita/info-papdi/1024-rekomendasi-papdi-tentang-pemberian-vaksinasi-covid-19-coronavac-revisi-18-maret-2021

Demikian dok, semoga dapat membantu, turut menyimak juga update dari dokter spesialis psikiatri.. mohon koreksi jika ada kekurangan dok, terima kasih.