ALO Dokter, Indonesia memang negara yang belum mencapai titik nol dari pandemi COVID-19 ini. Namun melihat kekhawatiran dunia terhadap second wave COVID-19...
Pandemi COVID-19 yang menunjukkan adanya second wave memberi kekhawatian bagi dunia, seperti apa dampak dan konsekuensi bagi negara Indonesia - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pandemi COVID-19 yang menunjukkan adanya second wave memberi kekhawatian bagi dunia, seperti apa dampak dan konsekuensi bagi negara Indonesia
ALO Dokter,
Indonesia memang negara yang belum mencapai titik nol dari pandemi COVID-19 ini. Namun melihat kekhawatiran dunia terhadap second wave COVID-19 dengan adanya kasus baru di Cina, Jerman, dan Korea Selatan, menurut sejawat sekalian apa dampak dan konsekuensinya bagi negara Indonesia dengan kekhawatiran ini? (mungkin dari sisi medis, ekonomi, maupun kebijakan)
(Melansir berita dari CNN https://edition.cnn.com/2020/05/11/asia/china-south-korea-coronavirus-reopening-intl-hnk/index.html
Alo dr. Wili,
Yang paling awal terlintas di pikiranku adalah rasa khawatir, apalagi di Indonesia gelombang pertama saja masih belum selesai. Dampak COVID-19 saat ini masih terus berkembang ke arah ketidakpastian baik dari sisi medis, ekonomi, maupun kebijakan. Mari saling menguatkan dokter.
Yang perlu kita pelajari adalah bagaimana terjadinya second wave di negara2 tsb setelah mereka melonggarkan lock down dll.
Jangan sampai kita mengulangi kesalahan kita dengan meremehkan seperti waktu kejadian pertama di Wuhan.
Kita sudah melihat bagaimana perekonomian negara dan dunia merosot, banyak pegawai yg dirumahkan/di-PHK, banyak pengusaha kecil menengah yg gulung tikar.
Semoga pemerintah dan seluruh masyarakat kita dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut.
Pemerintah dapat mengambil kebijakan yg lebih cepat dan tepat untuk mencegah second wave.
Dan masyarakat juga memiliki peranan yg tidak kalah pentingnya untuk terus melakukan PHBS dan social distancing. Semoga setelah wabah ini nanti berlalu, PHBS menjadi hal yg lazim dilakukan oleh kita semuanya.
Demikian pendapat saya. Terima kasih.
Alo dok
dengan terjadinya kasus second wave yang sudah terjadi, menurut saya Indonesia tidak boleh melonggarkan lockdownnya begitu saja walaupun angka penemuan kasusnya nanti terjadi penurunan
Sedikit menambahkan untuk diskusi tentang topik ini. Menurut saya kebijakan-kebijakan dalam rangka pengendalian Covid-19 amat sangat tergantung pada konteks masing-masing negara. Sangat sulit untuk membandingkan dengan negara yang memiliki budaya dan sumber daya yang sangat berbeda dengan negara kita. Kebetulan beberapa waktu lalu saya sempat berdiskusi dengan beberapa epidemiologists di Belgia (salah satu negara yang melonggarkan lockdown). Salah satu yang menjadi parameter utama mereka adalah kondisi fasilitas kesehatan yang sudah kunjung mereda. Contohnya dari sekitar 2000 intensive care beds hanya 400 beds yang terisi.
Mereka tidak terpaku pada incidence rate maupun case fatality rate saja karena sadar akan kekurang akuratan data-data tersebut.
Melonggarkan lockdown bukan berarti melonggarkan pengawasan. Measurement-measurement tetap diterapkan. Monitoring atas kapasitas fasilitas kesehatan terus dilakukan. Karena pada awalnya tujuan utama diberlakukannya lockdown adalah untuk menekan kurva epidemi sehingga fasilitas kesehatan tidak membludak.
Jadi, tidak menutup kemungkinan jika kondisi fasilitas kesehatan kembali kewalahan, maka lockdown pun mungkin akan diberlakukan kembali.
Terima kasih, semoga bermanfaat.