Alo, dr. Anonymus, 

Saya ijin ikut berdiskusi ya dok. Kolesterol tinggi pada ibu hamil sering terjadi karena perubahan hormon atau karena riwayat familial hiperkolesterolemia. 

Sayangnya, obat penurun kolesterol dan dislipidemia, seperti statin dan fibrat, diteliti dapat menimbulkan efek teratogenik. 

Oleh karena itu, penanganan wanita hamil dengan hiperkolesterolemia/dislipidemia adalah dengan pola makan tinggi serat dan rendah kolesterol, serta olahraga intensitas sedang (jika tidak ada kontraindikasi).

Pola makan tinggi serat juga termasuk serat larut (contoh sumbernya: gandum utuh, biji-bijian, kacang-kacangan) dan serat tidak larut (contohnya: sayuran dan buah-buahan). Makanan sumber kolesterol yang harus sangat-sangat dibatasi adalah lemak dari daging merah, kulit ayam, jeroan, krim, mentega, dan keju. Kuning telur masih diperbolehkan asalkan maksimal 5 telur seminggu.

Makanan tinggi lemak jenuh dan tinggi gula sederhana (simple carb) juga harus sangat dibatasi, seperti: gorengan, kue, gula jenis apapun (termasuk madu), mie, dan kerupuk

Disarankan utk makanan pada menu sehari-hari ibu hamil tidak digoreng. Yang boleh: tumis, kukus, panggang, rebus, kuah. Gula diperbolehkan sebagai bumbu.

Sumber: https://link.springer.com/article/10.1007/s11883-021-00957-w#citeas

Selain itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin perlu dilakukan, karena hiperkolesterolemia pada ibu hamil dapat berisiko menimbulkan diabetes gestasional, preeklamsia, hipertensi pada kehamilan, kolestasis saat hamil, bayi lahir prematur, dan makrosomia

Semoga membantu. Terima kasih dok

 

Maaf kelupaan. Lauk hewani yg boleh adalah daging ayam tanpa kulit, daging sapi jenis has dalam (tenderloin), daging ikan, putih telur, susu low fat atau susu khusus ibu hamil.