Seorang Ibu hamil , G2P1001, dtg ke RS dengan keluhan nyeri perut berulang (VAS 5/6) (sblmnya sudah diobati 1 mg di rs lain dgn antinyeri namun tidak...
Mioma Uteri dalam Kehamilan - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Mioma Uteri dalam Kehamilan
Seorang Ibu hamil , G2P1001, dtg ke RS dengan keluhan nyeri perut berulang (VAS 5/6) (sblmnya sudah diobati 1 mg di rs lain dgn antinyeri namun tidak berkurang), hamil 18 mg, ditemukan massa dengan benjolan 2 jari bawah pusat, dirasakan 3 bulan lalu makin lama makin membesar, mobile, nyeri tekan dijumpai. Apa tatalaksana berikutnya pada pasien ini ? Kira-kira ada yg tahu bagaimana nasib mioma uteri pada kehamilan atau sebelum hamil? Lets Discuss😊
Alo dr. Herbert Sp.OG, izin ikut berdiskusi dokter🙏🏻
Pada pasien dengan kehamilan di trimester 2 jika kondisi janin dan keadaan kehamilannya tidak ada penyulit seperti dari letak plasenta, kondisi air ketuban. Sebenarnya masih bisa belum perlu untuk dilakukan tindakan invasif. Namun jika sudah nyeri berulang dan vas sudah menyampai angka 5 dari 6, apakah mungkin dokter di invasif? tetapi tentu kandungannya menjadi lahir belum cukup umur.
Mungkin ada masukkan masukkan lain dari ts lain🙏🏻
Kebetulan saya juga punya mioma dan letaknya di subserous.. Dan udah 2x juga hamil, pertama kali ketahuan saat usia kehamilan 9 minggu di kehamilan pertama, dengan ukuran 4x2 cm, smakin bertambah usia kehamilan ukurannya semakin membesar hingga 9x6 cm..
Setelah melahirkan, ukuran miom mengecil hingga 2 cm, kemudian pada kehamilan yang kedua juga sama membesar hingga 9x6 cm dan terakhir 2 bulan setelah melahirkan sudah menjadi 4x2 cm..
Untuk persalinan semua ny normal dan tidak ad gangguan dari miom nya..
Untuk kondisi ini apakah perlu dilakukan tindakan miomektomi dok? Apabila dibiarkan apakah ada dampak ke depannya?
Miom yang perlu diobati/operasi adalah miom yang bergejala ( nyeri, haid banyak, tidak nyaman, gangguan pencernaan/berkemih ) sepanjang tidak ada gejala tidak perlu di operasi
Seiring bertambahnya umur seharusnya ukuran miom berkurang, pada menopause akan terjadi degenerasi , untuk menjaga supaya tidak besar sebaiknya jaga berat badan, olahraga teratur
Pada kasus ini, rencana kehamilan adalah SC ketika aterm, dengan rencana pertama yaitu miomektomi. SC direncanakan krn resiko ruptur uteri, krn miomektomi menurunkan ketebalan otot uterus dan penelitian yg sudah ada menghubungkan resiko miomektomi thd ruptura uteri.
Secara teori mungkin bisa dilakukan partial miomektomi. Tapi secara teknik sangat sangat berisiko. Pasca miomektomi memang meningkat kan risiko ruotur uteri, tapi ini tergantung lokasi miom. Jika tidak menciderai miomektomi maka tidak masalah. Dalam literatur tidak pernah ada dilakukan miomektomi dalam kehamilan.
Jika dokter akan melakukan ini inform consent sampai dengan histerotomi (karena SBR belum terbentuk kan} untuk melahirkan bayi mana kala tidak bisa mengontrol perdarahan.
Alo dok, salam sehat juga, memang betul miomektomi sangat sangat beresiko pada kasus ini, namun pertimbangan ini sudah dipilih mengingat nyeri berulang yang tidak bisa berkurang walaupun sudah diberi anti nyeri. Tim sudah melakukan edukasi bahkan sampai kemungkinan histerektomi. Letak miom nya di SBR dan akhirnya miomektomi partial dilakukan dengan menyisakan sebagian miom di daerah intramural. Dan untungnya tidak terlalu banyak perdarahan dan dapat dikontrol.
Pada follow up di ruangan skrg pasien puji Tuhan nyeri tidak dirasakan dan janin masih bagus kondisinya.