Alo dok,

Memang gangguan kepribadian bisa sering mengecohkan dengan gangguan lainnya. Biasanya dugaan gangguan kepribadian muncul jika terdapat:

1. Pasien tidak dapat menyebutkan onset pastinya (atau menyebutkan sejak dulu, sejak kecil)

2. Kepribadian dapat nampak dan ditunjukkan dengan pola berulang dalam mengahadapi suatu situasi. Sehingga jika dilihat ada persamaan pola saat menghadapi masalah bisa jadi ini lebih ke gangguan kepribadian.

3. Gangguan dapat saja terjadi tanpa pencetus yang jelas.

4. Gangguan menetap walaupun telah diberikan pengobatan yang optimal.

Memang benar antara gangguan mood dan gangguan kepribadian pun bisa saling terjadi bersamaan, dan sering kali klinisi profesional pun kesulitan membedakan keduanya di pertemuan pertama.

Dokter bisa saja menyarankan pasien membuat mood jurnal berisi:

1. Suasana perasaan harian

2. Kejadian apa yang mencetuskan perasaan tersebut.

Hal ini dapat membantu pasien mengenali apa yang terjadi dengannya, termasuk pada orang kepribadian ambang, ia akan belajar untuk mengenali perasaan (hal ini yang umumnya tidak dapat ia lakukan).

Dokter juga perlu berfokus terhadap hal apa yang dapat didiskusikan bersama untuk dilakukan pada pasien. (dengan lebih berfokus goal terapi)

Semoga membantu