Selamat pagi dok ijin konsul pasien pria usia 32 tahunpasien alami nyeri di perut, pinggang dan panggul setelah kecelakaan. Kesadaran masih baik. tidak...
konsul pasien dengan multiple trauma, bagaimana resusitasi cairan dan tatalaksana cedera pelvis - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
konsul pasien dengan multiple trauma, bagaimana resusitasi cairan dan tatalaksana cedera pelvis
Selamat pagi dok ijin konsul pasien pria usia 32 tahun
pasien alami nyeri di perut, pinggang dan panggul setelah kecelakaan. Kesadaran masih baik. tidak pusing dan tidak mual muntah.
MOI : pasien sedang di pinggir jalan membetulkan ban, lalu ditabrak truk dari sisi kiri pasien. Pasien sempat terpental sekitar 3 meter
ttv
tensi 80/60
nadi 150 lemah reguler akral dingin
rr 20
suhu 36,1
px fisik
GCS 456
anemis + ikterik -
jejas di kepala -
pemeriksaan thorax dbn
pemeriksaan abdomen soepel, bising usus +, terdapat jejas di pinggang kiri (foto saya lampirkan) dan pelvis tidak stabil
extremitas dbn
dari igd
dilakukan infus loading RL 1000 dalam 30 menit
disiapkan WB 2 bag
pasang pelvic sling
ro pelvis dan lumbosakral
hasil ro akan dikirimkan
dikonsulkan ke bedah, dicurigai akut abdomen susp trauma renal. dirawat bersama dengan ortopedi dan urologi
urologi meminta ct scan abdomen
ortopedi meminta pindah icu utk menstabilkan pasien, dan persiapan pelvic c clamp
bberapa pertanyaan,
apa ada batas maksimal loading cairan?
lalu apa pemasangan pelvic sling tanpa ro diperbolehkan? karena kebetulan pemeriksaan dirasakan pelvis tidak stabil
lalu apa boleh dimasukan anti nyeri? mengingat pasien fraktu pelvis nyeri sekali tapi juga curiga perdarahan organ baik intra maupun retroperitoneal?
terimakasih sejawat
saya coba bantu jawab yang ttg resusitasi yaa dok..
kalo setau saya, untuk resusitasi cairan, idealnya diganti apa yang hilang. Misal kalo perdarahan, maka diganti dengan darah juga.. untuk trauma, setau saya, pertama pasien boleh diberi 20ml/kgBB kristaloid, boleh diulangi 2 kali, kemudian jika TV tidak membaik, maka paling bagus dilanjutkan transfusi (atau jika darah belum tersedia, bisa beri koloid dok), sambil pertimbangkan tindakan operatif untuk tutup sumber perdarahan.
Pemberian cairan kristaloid diawal bahkan boleh dilakukan dengan bolus dok..
untuk trauma pelvisnya terus terang saya krg begitu paham. Tapi tadi saya cari2 ada guideline (https://doi.org/10.1186/s13017-017-0117-6) yang mungkin bisa membantu dok.. cmiiw.
selanjutnya kembali kepertanyaan.
1) berapa banyak resusitasi cairan? jika kembali ke tabel kelas perdarahan dengan HR > 150 dan TD turun artinya sudah terdapat perdarahan kelas IV. umumnya perdarahan kelas IV RR juga akan meningkat disertai turunnya kesadaran, coba evaluasi ulang RR dan Kesadaran pasien. jika sudah sampai kelas IV artinya sudah harus mulai masuk produk darah. umumnya menurut ATLS terakhir yang saya ketahui perbandingan 1:3 artinya pemberian darah 1: cairan 3. mohon koreksi jika salah. cuma ini Ada baiknya dikonsultasikan langsung dengan SpAn untuk resusitasi awal pasien tsb.
namun perlu diketahui jika terdapat trauma dengan perdarahan banyak, penanganan perdarahan dengan hemodinamik tidak stabil sebenarnya juga merupakan bagian dari resusitasi pada pasien dengan perdarahan dan hemodinamik tidak stabil, seperti laparatomy cito guna evaluasi perdarahan intraabdomen, yang bisa dari spleen (splenectomy), termasuk pemasangan pelvic sling dll.
pertanyaan berikut mengenai pemasangan pelvic sling tanpa ro? perlu diingat kembali bahwa dalam ATLS Ada beberapa rontgen yang bisa dilakukan selama primary survey salah satunya adalah ro pelvis. untuk pertanyaan ini sudah terjawab dengan sendirinya ya.
antinyeri tentu saja perlu diberikan, mengingat saat ini nyeri sudah merupakan tanda vital juga. bahkan pada kasus tertentu seperti Luka bakar antinyeri dimasukkan dalam FAST Setelah primary survey Dan sebelum secondary survey.
kalau dari rontgen yang tampak, terlihat terdapat Fraktur dari ramus inferior pubis Kanan dan kiri tanpa pelebaran dari simpisis pubis. fraktur yang demikian kadang menimbulkan cedera pada uretra yang kadang menimbulkan perdarahan yang bisa tampak dari meatus uretra. pada kondisi demikian hindari memasang DC karena bisa menimbulkan false route yang justru meningkatkan cedera yang terjadi sebelumnya. umumnya jika terdapat kecurigaan rupture uretra karena fracture simpisis maka bisa dilakukan pemasangan cystostomy.
untuk rencana CT scan, karena trauma ren, memang CT scan dengan kontras sebaiknya dilakukan sekaligus evaluasi organ padat abdomen lainnya selain ginjal termasuk hepar Dan spleen. mengingat CT scan dengan kontras memerlukan persiapan Ada baiknya dilakukan USG fast yang bisa dilakukan segera guna memastikan Ada tidaknya perdarahan intraabdomen.
mohon koreksi jika memang salah.