Selamat sore dok, mau bertanya mengenai tes covid, apa ya interpretasinya jika hasil Rapid Test antibodi positif dengan hasil Swab Test RT-PCR negatif pada...
Pasien bergejala dengan rapid test positif namun mendapatkan hasil swab test yang negatif - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien bergejala dengan rapid test positif namun mendapatkan hasil swab test yang negatif
Selamat sore dok, mau bertanya mengenai tes covid, apa ya interpretasinya jika hasil Rapid Test antibodi positif dengan hasil Swab Test RT-PCR negatif pada pasien yang simtomatik? Terima kasih
Alo, Selamat Sore, Dokter,
Dari studi pascapemasaran, tes rapid antibodi COVID-19 yang tersedia di Indonesia memiliki sensitivitas yang terbilang rendah (18-35%) dengan spesifisitas yang rendah pula (70%). Hasil analisa Cochrane menyatakan bahwa perkiraan akurasi tes antibodi ini perlu ditafsirkan dengan hati-hati.
Antibodi positif menunjukkan pasien pernah terpapar virus SARS-CoV-2 sebelumnya, tes ini harus dilakukan setidaknya 2 minggu setelah timbulnya gejala. Sehingga, bila tes antibodi yang memiliki spesifisitas rendah memberikan hasil positif, kemungkinan risiko positif palsu patut diantisipasi.
Referensi:
https://bmj.com/content/370/bmj.m3325
Penelitian lain menyebutkan perkiraan tingkat negatif palsu dari RT-PCR antara 2-29%. Tes RT-PCR sebenarnya tergolong sangat spesifik, dengan kemungkinan positif palsu rendah, hanya saja terdapat peluang negatif palsu jika sampel mengandung viral load yang tidak mencukupi. Kondisi tersebut bisa terjadi karena pemeriksaan yang terlalu dini atau terlambat, masalah teknis (cara pengambilan swab yang kurang benar, misalnya cotton dibiarkan di luar sebelum masuk ke dalam media transpostasi), atau transportasi yang salah ke laboratorium (terlalu panas, terlalu dingin, atau paparan sinar UV).
Referensi: https://www.researchgate.net/publication/340495501_Estimating_false-negative_detection_rate_of_SARS-CoV-2_by_RT-PCR
Pada kasus ini, menyikapi hasil tes rapid antibodi positif dengan hasil swab negatif pada pasien simtomatik, pasien mungkin perlu dianjurkan untuk karantina dan mewaspadai perkembangan gejala untuk mengantisipasi kemungkinan negatif palsu dari hasil swab. Keputusan klinis untuk melakukan pengulangan tes swab adalah ketika hal ini diperlukan untuk diagnosis atau pengobatan (meskipun tidak ada pengobatan khusus yang tersedia untuk COVID-19 di komunitas atau Yankes primer). Tes swab dapat diulang dalam waktu 48-72 jam.
Semoga membantu ya, dok.
CMIIW
Ketika melakukan rapid test covid 19, hasil dari tes bisa menunjukkan dua kemungkinan, yaitu false negatif atau false positif. False negatif berarti hasil tes yang dilakukan tidak menunjukkan adanya reaksi antibodi, padahal virus sudah masuk dalam tubuh. Begitu juga dengan false positif yang berarti hasil tes menunjukkan reaktif, namun tidak menunjukkan adanya infeksi virus Covid-19.
Kegunaan rapid test Covid-19 atau tes cepat yang dimaksud di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan sebagai pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosa infeksi virus corona pada Covid-19. Jadi, rapid test sebenarnya tidak akurat untuk mendiagnosis covid 19.
Hasil dari rapid test yang dilakukan dengan menggunakan sampel darah dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk pada tubuh pasien. Namun, jika hasil yang muncul pada rapid test menunjukkan hasil positif atau adanya infeksi. Hal tersebut bukan menandakan bahwa pasien tersebut terinfeksi virus Covid-19 karena bisa saja itu merupakan jenis lain selain virus corona.
Bagaimana tingkat akurasi rapid test covid 19 bisa diakses di https://www-farmaku-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.farmaku.com/artikel/penyebab-false-negatif-rapid-test-covid19/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=16031814507553&_ct=1603182163219&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.farmaku.com%2Farticle%2Fpenyebab-false-negatif-rapid-test-covid19%2F.
Semoga bermanfaat ilmunya. Terima kasih.
Alo Dok,
Ini kasus pasiennya suspek atau probable dok? Mungkin bisa diulang PCRnya sambil dilakukan pemeriksaan lab (darah lengkap dan CRP) serta radiologis (rontgen thorax dan/atau CT scan thorax).
Untuk kemungkinan hasil pemeriksaan bisa rapid testnya yang positif palsu atau PCRnya yang negatif palsu. Jika klinisnya mendukung, coba sarankan untuk PCR ulang dok.
Referensi berikut mungkin dapat membantu :