Alo dokterIzin bertanya mengenai pertanyaan user mengenai pengaruh kemoterapi terhadap fertilitas. Secara umum, apakah kemoterapi dapat mengganggu...
Pengaruh kemoterapi terhadap fertilitas - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pengaruh kemoterapi terhadap fertilitas
Alo dokter
Izin bertanya mengenai pertanyaan user mengenai pengaruh kemoterapi terhadap fertilitas. Secara umum, apakah kemoterapi dapat mengganggu fertilitas? Lalu, apakah jika terjadi kehamilan, apakah tetap boleh melanjutkan kemoterapi nya?
Terima kasih ts 🙏
Coba mau urun pendapat saja sih dokter..
Kalau saya dapat dari https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-general/treatment/chemotherapy/fertility/women/being-pregnant-diagnosis, untuk kemoterapi sendiri memang di katakan bisa menganggu kesuburan, baik secara permanen atau sementara. Tergantung dari jenis kanker dan stadium yang di alami..
Jadi kemoterapi bisa berefek menganggu siklus haid hingga bisa mengakibatkan menopause.
Untuk ibu yang hamil biasanya tetap dilakukan kemoterapi paling tidak 3 bulan.
Namun yang bisa juga di pertimbangkan untuk terminasi apabila kehamilan masih awal dan preterm labor pada kehamilan lanjut. Cmiiw
Prinsip kerja dari obat kemoterapi itu adalah obat tsb bekerja pada sel yg mengalami siklus pembelahan atau yg angka mitosis nya tinggi, dan dalam hal ini contohnya sumsum tulang, mukosa, sel telur, kulit dll. Dalam hal ini, proses oogenesis tentu saja akan terpengaruh dan terhambat aktivitas nya. Oleh karena itu, tentunya kemoterapi akan mempengaruhi kesuburan (fertility). Dan bila pasien dalam kondisi hamil namun sedang menjalani kemoterapi, perlu dijelaskan kembali mengenai risiko teratogenic pada kehamilan nya. Dalam hal ini, tetap konsultasi kan kehamilan tsb ke dokter ahli kandungan.
Semoga bermanfaat!
Untuk itu, pada pasien sudah menikah yg belum punya anak, bisa disarankan utk melakukan prosedur bayi tabung (IVF) dengan membekukan embrionya sebelum melakukan kemoterapi. Proses transfer embrio dilakukan setelah kemoterapi selesai/sembuh.
Pada wanita yg belum menikah, bisa disarankan menyimpan oosit, dan pd pria yg belum menikah, bisa menyimpan sperma utk dibekukan. Proses pembuahan selanjutnya bisa dilakukan setelah menikah dg sperma/oosit pasangannya.
Alo Dok,
Kemoterapi dapat berefek pada fertilitas, tidak hanya pada wanita (umumnya terjadi gangguan siklus haid) namun juga dapat terjadi pada pria (terjadi kelainan pembentukan sperma).
Apabila terjadi pada kehamilan, kemoterapi dapat dilanjutkan dengan informed consent pada pasien mengenai manfaat dan risiko/komplikasinya terhadap kehamilan dan janin seperti kemungkinan terjadi keguguran, janin cacat, persalinan prematur atau gangguan plasenta. Jika memungkinkan, kemoterapi terapi sebaiknya ditunda sampai masa organogenesis janin selesai.
Sebagai tambahan, pasien sebaiknya dihadapkan pada pilihan alternatif terapi seandainya pasien tidak bersedia melakukan kemoterapi.
Berikut referensinya Dok:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5044906/
https://academic.oup.com/annonc/article/24/suppl_6/vi160/160465
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3949560/