Alo dokter! Umumnya kalau pasien butuh antinyeri, kita pasti memberikan NSAID. Namun, studi menunjukkan ada pilihan yang lebih baik...
Pilih NSAID atau Paracetamol untuk Nyeri akibat Trauma Muskuloskeletal? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pilih NSAID atau Paracetamol untuk Nyeri akibat Trauma Muskuloskeletal?
Alo dokter! Umumnya kalau pasien butuh antinyeri, kita pasti memberikan NSAID. Namun, studi menunjukkan ada pilihan yang lebih baik lho.
https://www.alomedika.com/komparasi-efektivitas-paracetamol-dan-nsaid-untuk-manajemen-nyeri-pada-trauma-muskuloskeletal
Manajemen nyeri pada kasus trauma muskuloskeletal umumnya dibedakan menjadi dua: medikamentosa (menggunakan analgesik) dan non medikamentosa (rest, ice, compression, elevation). Menurut pedoman dari World Health Organization (WHO), manajemen nyeri dilakukan dengan pendekatan stepwise, di mana pada step 1 nyeri ditatalaksana dengan analgesik non-opioid seperti paracetamol atau non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID).
Paracetamol sering dianggap inferior dibandingkan NSAID dalam manajemen nyeri trauma muskuloskeletal. Namun, berbagai penelitian terbaru menyimpulkan bahwa efek analgesik keduanya sama baik. Suatu meta analisis tahun 2015 melaporkan tidak ada perbedaan bermakna antara visual analog scale (VAS) pada penggunaan Paracetamol dibandingkan NSAID. Studi terbaru di tahun 2018 juga menunjukkan hasil serupa, dimana pada pasien dewasa dengan trauma ekstremitas minor akut, paracetamol tidak inferior dibandingkan diklofenak ataupun kombinasi keduanya dalam manajemen nyeri pada kasus trauma ekstremitas minor akut. Dengan demikian, paracetamol lebih baik digunakan dibandingkan NSAID pada kasus akut trauma minor muskuloskeletal, terutama mengingat efek samping NSAID yang secara umum lebih banyak bila dibandingkan paracetamol.
Nah, TS sendiri kalau ketemu pasien trauma seringnya memberikan analgesik apa? Akan mempertimbangkan pemberian paracetamol atau tidak?
Saya sendiri terkadang sering melakukan pertimbangan terhadap pemberian analgesik nya, dan melihat terlebih dahulu kondisi trauma nya, namun umumnya saya lebih sering memberikan NSAID, dan pemberian parasetamol hanya untuk trauma yang sangat ringan.
Berarti untuk kedepan nya dengan trauma minor muskuloskeletal lebih baik memberikan parasetamol ya dok mengingat efek analgesik yang diberikan sama saja?
Terimakasih dok info nya ๐๐
Target memang untuk menurunkan angka VAS dok
Tetapi perlu di telusuri dahulu penyebab nyerinya dok, apakah adanya fraktur, hematoma ataupun hal lain
Karena banyaknya tatalaksana dan rute administrasi obat, tatalaksana optimal analgetik untuk trauma musculoskeletal dilakukan kombinasi untuk menurunkan nyeri dari subjektifitas pasirn (VAS)
Mungkin artikel ini bisa sedikit membantu menjelaskan rumitnya penanganan nyeri.
Salam
pain management musculoskeletal injury
Terima kasih sharingnya, ini sangat bermanfaat terutama bagi FKTP yang biasanya menangani trauma muskuloskeletal ringan.
Saya sendiri biasanya menganggap pct hanya untuk yg benar2 ringan, ternyata efek pada VAS sama saja ya dok
Target memang untuk menurunkan angka VAS dok
Tetapi perlu di telusuri dahulu penyebab nyerinya dok, apakah adanya fraktur, hematoma ataupun hal lain
Karena banyaknya tatalaksana dan rute administrasi obat, tatalaksana optimal analgetik untuk trauma musculoskeletal dilakukan kombinasi untuk menurunkan nyeri dari subjektifitas pasirn (VAS)
Mungkin artikel ini bisa sedikit membantu menjelaskan rumitnya penanganan nyeri.
Salam
pain management musculoskeletal injury
Membicarakan nyeri yg tentunya tidak sebatas muskuloskeletal saja akan selalu menarik, karena melibatkan rasa ketidaknyamanan yg besar. Perlu evaluasi lebih lanjut tatalaksana khususnya pada lansia. Saya setuju sekali bahwa penanganan nyeri sangat kompleks. Belum lagi pada pasien dengan ambang nyeri rendah tentu memiliki keluhan yg luar biasa, tidak jarang menimbulkan keluhan somatik baru, bermacam2, akhirnya shopping doctor. Pada pasien dengan ciri kepribadian tertentu akan melebihkan gejalanya, sehingga tidak jarang pasien dengan keluhan seperti ini membutuhkan tatalaksana khusus juga yg akhirnya fokus utama permasalahan bukan di nyerinya saja. So far, diskusi ini sangat bagus, semoga saling memberi manfaat.