Alo dokter,

Sebelum menjalankan puasa, hendaknya pasien mengkomunikasikan kepada dokter yang merawat sehingga didapatkan assessmen risiko puasa pada pasien diabetes mengingat salah satu penyulit adalah hipoglikemia. Hingga saat ini terdapat berbagai rekomendasi terkait puasa pada pasien:

1. Al-Arouj et al., melaporkan bahwa modifikasi diet perlu dilakukan. Hingga saat ini, terdapat kecenderungan untuk mengonsumsi makanan kaya karbohidrat dan lemak terutama pada saat iftar. Kebiasaan ini seyogyanya dihindari, mengingat makanan tersebut lebih susah diabsorpsi sehingga konsumsi tersebut seyogyanya dilakukan pada saat sahur. Pada saat iftar dan tidak berpuasa, disarankan untuk meningkatkan konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.

2. Aktivitas fisik berlebihan seyogyanya dihindari mengingat dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Aktivitas sholat tarawih dapat dianggap sebagai aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada saat puasa mengganti olah raga. 

Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2909082/

Sedangkan, untuk kontraindikasi puasa, mengacu pada pedoman PERKENI tahun 2015, terlampir stratifikasi risiko puasa pada pasien diabetes. Pada umumnya risiko tinggi dan sangat tinggi memiliki pilihan untuk tidak berpuasa. Namun, bila ingin berpuasa harus dilakukan edukasi dengan baik terkait risiko berpuasa. 

Menurut pedoman PERKENI juga, puasa harus dihentikan bila:

1. Hipoglikemia (<70 mg/dL)

2. Kadar glukosa darah beberapa jam setelah iftar <70 mg/dL

3. Kadar glukosa darah >300 mg/dL

4. Pasien sakit

Semoga membantu ya.