Alodokter.. Mohon bantuan informasi dan pencerahannya. Seorang pasien dengan hasil Rapid tes Antibodi Covid-19 yang reaktif telah selesai melaksanakan...
Pasien dengan hasil rapid test reaktif namun tidak memiliki gejala COVID-19 dan telah karantina mandiri - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien dengan hasil rapid test reaktif namun tidak memiliki gejala COVID-19 dan telah karantina mandiri
Alodokter..
Mohon bantuan informasi dan pencerahannya.
Seorang pasien dengan hasil Rapid tes Antibodi Covid-19 yang reaktif telah selesai melaksanakan Karantina mandiri dan tidak memiliki gejala Covid-19.
Saat ini pasien akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Namun pasien ragu apakah diizinkan menaiki pesawat karena apabila di Rapid tes ulang, kemungkinan besar hasilnya reaktif.
Bagaimana tanggapan sejawat semua, terutama yang di Satgas Penanggulangan Covid-19.
Terima kasih..
Ditambah lagi harga PCR yang cukup mahal. Bisa-bisa semua pasien Covid yang telah sembuh tidak bisa bepergian hanya karena harus swab ulang dan rapid yang reaktif. 🙏🙏
Rapid test tidak menunjukkan diagnosis pasti
Karena ada risiko cross silang dengan virus corona yang lain
Ditambah lagi harga PCR yang cukup mahal. Bisa-bisa semua pasien Covid yang telah sembuh tidak bisa bepergian hanya karena harus swab ulang dan rapid yang reaktif. 🙏🙏
Ditambah lagi harga PCR yang cukup mahal. Bisa-bisa semua pasien Covid yang telah sembuh tidak bisa bepergian hanya karena harus swab ulang dan rapid yang reaktif. 🙏🙏
Memang dok pedoman jika pasien PCR positif melalukan isolasi mandiri 10 dengan catatan tidak bergejala dok dan tidak perlu cek lagi
Untuk karantina mandiri jika ada kontak erat dengan orang yang PCRnya positif dok
saat rapid tes lalu hasilnya positif tidak bisa berpergian juga.
Hanya menyarankan dok, melakukan PCR aja jika ingin bersikeras berpergian.
Pemerintah sudah melakukan tes swab masal dan gratis dok
Alo Dok,
Kalau saya akan merekomendasikan untuk PCR dok untuk membuktikan mengalami infeksi covid atau tidak. Jika memang pasien terbatas dananya, bisa hubungi Dinkes/Puskesmas sesuai domisili pasien dok, mereka bersedia untuk swab gratis namun biasanya hasil keluar lebih lama dibanding jika swab PCR mandiri. Atau jika memang tidak yakin dengan hasil rapidnya bisa lakukan rapid test di tempat lain yang memiliki alat/merk berbeda (krn berbeda alat bisa beda hasilnya dok, atau misalnya sebelumnya menggunakan rapid tes antibodi kombo, coba pakai yang igM saja). Opsi lain bisa cek rapid swab dok (rapid antigen) tapi biayanya memang lebih mahal.
Sekedar sharing juga dok misalnya nanti benar pasien positif covid dan telah selesai isolasi mandiri pun, jika di rapid test antibodi bisa saja hasilnya reaktif dok.
target untuk menunjukkan kondisi pasien terkini : data objektif yang dapat jadi patokan tentu PCR. hal ini dapat menjelaskan kondisi terbaru pasien. apalgi target dokter adalah agar si pasien boleh naik pesawat
kita sendiri sebagai tenaga medis tentu harus agresif untuk melacak ini. jika rapid bisa menandakan status riwayat infeksi, tentu kita harus berpikir untuk melacak riwayat kontak juga. selama memungkinkan, PCR tetap gold standar
untuk penatalaksanaan di masyarakat terkait fase infeksius harus ditanyakan gejala dan riwayat kontak. harus dipertimbangkan masa inkubasi (14 hari utk riwayat kontak) dan jika sempat ada gejala, maka 11 hari pasca gejala (tentu terutama saluran nafas, walau tidak bisa jadi patokan 100% tapi sbg dominan) dan 3 hari bebas demam.