Alo dokter,

Artikel Alomedika ini https://www.alomedika.com/tes-saliva-untuk-menegakkan-diagnosis-covid19

Menjelaskan berbagai hasil studi yang mendukung potensi tes saliva pemeriksaan COVID-19. Tingkat sensitivitas RT-PCR dengan spesimen saliva mencapai 87–91%, dan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya metode pengumpulan spesimen yang lebih sederhana, aman, dan hemat biaya.

Namun, penerapan tes saliva ini masih membutuhkan data yang lebih lengkap tentang efektivitas dan keterbatasan prosedur ini pada berbagai kondisi pelayanan dan dinamika viral load antarspesimen.

Alo Dokter,Utk test saliva sudah ada izin edar Kemenkesnya dok dan termasuj dalam rapid antigen (tertera di kemasannya). Caranya hampir sama dgn pemeriksaan rapid antibodi dan rapid antigen dgn swab namun sampelnya adalah dgn mengumpulkan saliva saat pagi setelah bangun tidur ke dalam sebuah tube, kemudian meneteskan saliva yg bercampur dengan buffer ke dalam cartridgenya dan ditunggu selama beberapa menit. Mengenai sensitivitasnya memang lebih rendah daripada sensitivitas dgn menggunakan sampel nasofaring , Namun, krn pengambilan sampel yg "non invasif", mgkn pasien akan lebih nyaman dok.Ref : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7438940/
https://www.researchgate.net/publication/339238721_Consistent_Detection_of_2019_Novel_Coronavirus_in_Saliva