Pekerjaan: Karyawan kantor

Anamnesis

Keluhan utama: sering merasa lelah, mudah haus, dan buang air kecil lebih sering.

Riwayat penyakit:

Hipertensi sejak 3 tahun, tidak teratur minum obat.

Riwayat keluarga: ayah DM tipe 2, ibu hipertensi.

Gaya hidup:

Makan sering fast food, minum minuman manis setiap hari.

Kurang olahraga, aktivitas fisik rendah.

Perokok 10 batang/hari, alkohol jarang.

Pemeriksaan Fisik

TB: 168 cm, BB: 84 kg (IMT = 29,8 kg/m², overweight).

Lingkar perut: 102 cm.

Tekanan darah: 150/95 mmHg.

Nadi: 88x/menit.

Pemeriksaan Penunjang:

GDP: 132 mg/dL.

TG: 210 mg/dL.

HDL: 36 mg/dL.

Kolesterol total: 230 mg/dL.

HbA1c: 7,2%.

Kesimpulan
Pasien memenuhi kriteria sindrom metabolik (≥3 komponen):

1. Lingkar perut >90 cm (pria Asia).

2. Tekanan darah ≥130/85 mmHg.

3. GDP ≥100 mg/dL.

4. Trigliserida ≥150 mg/dL.

5. HDL <40 mg/dL (pria).

❓ Pertanyaan Diskusi:

1. Diagnosis:

Apa kriteria sindrom metabolik menurut NCEP ATP III atau IDF yang terpenuhi pada pasien ini?

2. Faktor Risiko:

Faktor risiko apa saja yang berperan pada pasien ini?

3. Komplikasi:

Apa komplikasi jangka panjang dari sindrom metabolik jika tidak ditatalaksana?

4. Tatalaksana:

Bagaimana strategi tata laksana menyeluruh pasien ini (non-farmakologis & farmakologis)?

Obat apa yang diprioritaskan? Apakah cukup lifestyle modification dulu atau perlu kombinasi obat?

5. Monitoring & Edukasi:

Bagaimana rencana monitoring pasien?

Edukasi apa yang perlu diberikan terkait pola makan, olahraga, dan kepatuhan terapi?

6. Diskusi Klinis Lanjutan:

Jika pasien ini juga mengalami fatty liver pada USG, bagaimana perubahan tatalaksana?

Bagaimana pendekatan multidisiplin untuk kasus sindrom metabolik?

Terima kasih