Alo TS sekalian yg terhormat,Mhn saran dan bimbingan untuk tapp off terbaik bagi pasien dengan "kebiasaan" (yg mana saya krng paham dia ketergantungan atau...
Tapering off lorazepam dan alprazolam - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Tapering off lorazepam dan alprazolam
Alo TS sekalian yg terhormat,
Mhn saran dan bimbingan untuk tapp off terbaik bagi pasien dengan "kebiasaan" (yg mana saya krng paham dia ketergantungan atau terlalu nyaman dg obt2 tsb) penggunaan alpraz dan lorazepam?
Pasien ini trgntung kebutuhan, kl pngn tdr cpt ya alpraz...kl pngn tdr pnjang dn meringankan kecenderungannya overthinking ya minumnya loraz...
Mhn arahan, Kawan/Guru 🥲🙏
1. Pengurangan Dosis: Ini harus disesuaikan dengan individu dan dilakukan secara bertahap. Laju pengurangan harus disesuaikan dengan obat, dosis, dan durasi pengobatan. Faktor pasien seperti kepribadian, gaya hidup, pengalaman sebelumnya, dan kerentanan khusus juga harus diperhitungkan. Pengurangan secara bertahap lebih baik daripada penghentian mendadak (Denis, Fatseas et al. 2006). Proses ini bisa memakan waktu minggu, bulan, atau bahkan tahun, tetapi tidak perlu terburu-buru, karena pasien perlu belajar bagaimana mengelola tanpa obat.
2. Kecepatan dan Laju Pengurangan: Mengurangi dosis terlalu cepat dapat menyebabkan kesulitan besar dengan berbagai gejala penarikan dan seringkali berakhir gagal. Sebaiknya biarkan pasien mengendalikan. Jika ada masalah, kurangi kecepatan tetapi usahakan untuk tidak kembali ke dosis yang lebih tinggi. BNF merekomendasikan pengurangan dosis diazepam dengan mencoba 5–10% dari dosis harian biasa pasien setiap 2–3 minggu, misalnya mengurangi 1mg (5%) dari dosis 20mg setiap 2-3 minggu (Joint National Formulary Committee 2011) dan kemudian mempertahankan dosis ini sampai gejala membaik. Rencanakan pengurangan selama minimal 6 minggu dan sarankan pasien untuk membagi dosis menjadi 3 bagian dan mengonsumsinya 3 kali sehari.
3. Pengurangan Bertahap dan Terapi Tambahan: Beberapa pasien dapat mengelola dengan intervensi minimal, Pengurangan bertahap mencapai tingkat penghentian jangka pendek sebesar 66%. Pasien lain mungkin memerlukan terapi psikologis tambahan misalkan CBT yang tampaknya sangat bermanfaat untuk insomnia dan gangguan panik. Terapi farmakologis tambahan tidak menunjukkan manfaat (Parr, Kavanagh et al. 2009).
4. Gejala Penarikan yang Bermasalah: Jika pasien mengalami kesulitan dengan pengurangan dosis, dorong mereka untuk bertahan. Jangan kembali ke dosis yang lebih tinggi.
5.Substitusi Benzodiazepin: Jika gejala withdrawal menjadi masalah, pertimbangkan substitusi benzodiazepin yang short acting atau intermediate acting dengan long acting untuk mengurangi risiko gejala withdrawal dengan obat BZ yang bertindak short acting. Substitusi dapat dilakukan segera atau bertahap, yaitu seluruh jumlah diganti sekaligus, atau benzodiazepin sebelumnya secara bertahap digantikan dengan diazepam.
Bila ingin baca lebih detail saya sertakan literature yang bisa download berikut :
Benar, benzodiazepine (benzo) memiliki potensi risiko bagi janin jika dikonsumsi selama kehamilan, terutama pada trimester pertama. Efek samping yang dilaporkan termasuk malformasi kongenital, seperti bibir sumbing atau cacat jantung, serta efek seperti lethargy atau withdrawal syndrome pada bayi baru lahir jika dikonsumsi menjelang persalinan.
Untuk memastikan kadar benzo dalam darah berada dalam batas yang aman, pemeriksaan kadar benzodiazepin dalam plasma dapat dilakukan. Pengujian ini dapat membantu memantau seberapa besar kadar obat dalam darah, terutama jika pasien sudah mengonsumsi benzo dalam jangka panjang.
Mengenai waktu setelah menghentikan penggunaan benzo sebelum mencoba hamil, umumnya disarankan untuk menunggu hingga obat benar-benar keluar dari sistem tubuh. Waktu yang dibutuhkan untuk eliminasi total bervariasi tergantung jenis benzo yang dikonsumsi, namun kebanyakan benzo membutuhkan sekitar 5 hingga 7 kali waktu paruh obat (half-life) untuk dikeluarkan dari tubuh. Beberapa benzo memiliki waktu paruh yang lebih panjang, sehingga dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk benar-benar bersih dari sistem tubuh. Idealnya, pengguna dapat menunggu sekitar 1 hingga 2 bulan setelah penghentian untuk memastikan obat sepenuhnya tereliminasi.
Semoga membantu 🙏
Biasanya pasien nya sesuatu,,