Tatalaksana pasien Post SC dengan PEB di Puskesmas - Diskusi Dokter

general_alomedika

Selamat malam dok izin bertanya, kemarin saya ada pasien di puskesmas post SC hari ke-7 dengan PEB, saat pasien pulang dari RS, dari dokter Sp.OG diberikan...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Tatalaksana pasien Post SC dengan PEB di Puskesmas

    Dibalas 19 Desember 2024, 15:31
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Selamat malam dok izin bertanya, kemarin saya ada pasien di puskesmas post SC hari ke-7 dengan PEB, saat pasien pulang dari RS, dari dokter Sp.OG diberikan antibiotik dan antinyeri. Pada hari ke-7 post SC itu dievaluasi tekanan darah pasien 140/95 dengan Protein Urin +2. Untuk tatalaksana yang bisa diberikan di puskesmas bagaimana ya dok? Kemudian pada pasien post SC dengan PEB apakah boleh diberikan channa? Mengingat channa mengandung albumin, terimakasih dok🙏🏻

19 Desember 2024, 15:31
dr. Andrea
dr. Andrea
Dokter Umum

ALO Dokter,

Preeklampsia pascapersalinan perlu dipertimbangkan pada pasien dengan hipertensi baru (tidak memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan) yang muncul hingga 6 minggu setelah persalinan, meskipun paling sering terjadi pada hari ke-7 hingga hari ke-10. Karena kondisi ini belum banyak diteliti, pedoman klinis yang baku masih terbatas. Angka mortalitas preeklampsia pascapersalinan lebih tinggi dibandingkan preeklampsia antenatal karena sering tidak terdiagnosis atau tidak ditangani dengan baik.

Tata laksana utama meliputi pemberian obat antihipertensi, magnesium sulfat, dan diuretik. Diagnosis ditegakkan jika tekanan darah pasien >140/90 mmHg disertai salah satu dari kriteria berikut:

  1. Proteinuria: Rasio protein/kreatinin urin ≥0,3 atau protein urin >+1.
  2. Trombositopenia: Jumlah trombosit <100.000/mm³.
  3. Gangguan fungsi ginjal: Serum kreatinin >1,1 mg/dL atau peningkatan dua kali lipat dari nilai dasar.
  4. Gangguan fungsi hati: Peningkatan konsentrasi enzim hati lebih dari dua kali batas normal.
  5. Gejala berat lain: Edema paru, gangguan penglihatan, sakit kepala baru, atau kejang.

Alternatifnya, tekanan darah >160/90 mmHg tanpa kriteria lain dan tanpa penyebab hipertensi lain juga dapat menjadi dasar diagnosis.

Untuk antihipertensi, pilihan obat meliputi labetalol, nifedipin, atau amlodipin, dengan titrasi hingga tekanan darah mencapai <140/90 mmHg. Diuretik seperti furosemid dapat diberikan jika terdapat tanda-tanda retensi cairan atau edema paru. Jika terdapat gejala neurologis seperti sakit kepala berat, agitasi, atau klonus, magnesium sulfat intravena diperlukan untuk profilaksis kejang.

Terkait konsumsi kapsul channa atau ekstrak ikan gabus, kandungan albumin dalam produk ini sangat kecil, sekitar 500 mg per kapsul. Untuk memenuhi kebutuhan protein harian orang dewasa (60 gram), pasien harus mengonsumsi hingga 120 kapsul per hari, yang jelas tidak praktis. Sebaiknya fokus pada pemberian terapi medis yang sesuai dan edukasi pasien untuk meningkatkan asupan protein dari makanan alami seperti daging, ayam, ikan, telur, dan sumber protein lainnya.