Alo dokter, tentu kita semua sudah tidak asing dengan sebutan residen di dalam dunia kedokteran. Residen merupakan seorang dokter yang sedang menempuh PPDS...
Tenaga Kerja Murah Bernama Residen - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Tenaga Kerja Murah Bernama Residen

Alo dokter, tentu kita semua sudah tidak asing dengan sebutan residen di dalam dunia kedokteran. Residen merupakan seorang dokter yang sedang menempuh PPDS untuk meningkatkan kompetensinya guna menjadi dokter spesialis kelak. Namun benarkah residen ini adalah benar benar murni peserta didik seperti yang diketahui khalayak selama ini? Saya dengan sangat yakin akan menjawab tidak bila ditanya seperti ini. Adalah betul residen merupakan peserta didik, tetapi dalam sehari-harinya, residen juga bekerja di rumah sakit tempat dia menjalani pendidikan spesialisnya. Selayaknya orang yang bekerja pada suatu perusahaan seharusnya seorang pekerja mendapatkan hak-hak nya bukan? Termasuk mendapatkan gaji. Tentu kita sudah banyak mendengar cerita bagaimana dokter residen di luar negeri diperlakukan. Kebanyakan mereka mendapat gaji dari rumah sakit tersebut, bahkan boleh dikatakan gaji yang layak. Bagaimana dengan di Indonesia? Indonesia ini unik, dengan alibi bahwa residen adalah peserta didik, maka justru residen lah yang membayar uang kuliah kepada universitas. Gaji? Ya, ada beberapa rumah sakit yang memberikan uang bulanan kepada residen. Layak? Jauh dari layak, sebagai contoh adalah saya sendiri dulu diberi setiap bulan sekitar 300-500rb setiap bulan oleh RS tempat saya menjalani residensi. Padahal, saya yakin dengan seyakin yakinnya bahwa sebagian besar pekerjaan pelayanan pasien yang mengerjakan adalah residen. Lagi lagi dengan dalih pendidikan. Residen dalam masa pendidikan nya benar benar mengalami tekanan yang luar biasa baik secara fisik mental maupun finansial. Apakah residen benar benar dididik oleh para spesialis yang terhormat dalam pendidikan itu? Ya, jika beruntung pasti masih ada dokter spesialis yang benar benar melaksanakan tanggung jawab nya untuk mendidik residen ini agar menjadi dokter spesialis yang handal kelak. Tetapi juga tidak sedikit dokter spesialis yang terhormat tersebut tidak pernah mengajarkan apa apa dengan dalih bahwa residensi adalah pendidikan dewasa, tidak perlu disuapin terus menerus. Bagi saya orang orang seperti ini adalah orang yang melepaskan tanggung jawabnya atau orang bodoh yang tidak tau harus mengajarkan apa karena mereka sendiri sesungguhnya tidak cukup kompeten dalam bidangnya (percayalah orang seperti ini ada). Residen hanya diperlakukan seperti pekerja dengan upah murah untuk mengerjakan segala sesuatu pelayanan di rumah sakit, bahkan dipekerjakan untuk sesuatu yang di luar jobdesk nya. Mau saya contohkan? Residen diminta untuk mengurusi penyelenggaraan suatu seminar tertentu. Sebenarnya residen bisa menolak pekerjaan di luar job desk seperti ini, tetapi hanya sedikit bahkan sangat sedikit residen yang berani melakukan ini karena konsekuensinya adalah hukuman. Hukuman yang saya maksud bukan sekedar hukuman jaga atau hukuman mengulang stase, tetapi hukuman penilaian yang sangat subjektif terhadap residen tersebut karena yang memberi nilai sudah terlanjur tidak suka karena perintah beliau ditolak.


