dok, minta pendapat, bayi usia 5 bulan dikeluhkan demam 3 hari. tidak ada keluhan lain, seperti diare, bapil atau muntah. menyusui asi eksklusif. KU bayi...
konsul trombositosis pada bayi usia 5 bulan - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
konsul trombositosis pada bayi usia 5 bulan
dok, minta pendapat, bayi usia 5 bulan dikeluhkan demam 3 hari. tidak ada keluhan lain, seperti diare, bapil atau muntah. menyusui asi eksklusif. KU bayi baik.
dilakukan pemeriksaan darah, ditemukan trombositosis (570.000) saja, yg lain dbn.
DIagnosis banding trombositosisnya karena apa ya dok? dan bagaimana sebaiknya untuk penangananya untuk dokter di PPK TK 1?
btk
dr. Wiji Hastuti
dok, minta pendapat, bayi usia 5 bulan dikeluhkan demam 3 hari. tidak ada keluhan lain, seperti diare, bapil atau muntah. menyusui asi eksklusif. KU bayi baik.
Nov 02, 2018 at 06:44 AM
dilakukan pemeriksaan darah, ditemukan trombositosis (570.000) saja, yg lain dbn.
DIagnosis banding trombositosisnya karena apa ya dok? dan bagaimana sebaiknya untuk penangananya untuk dokter di PPK TK 1?
btk
Alo Dok,
Dari literatur yang Saya dapat, trombositosis memang umumnya sering terjadi pada bayi dan anak-anak, sering disebut sebagai reactive trombocytosis, secondary yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi medis lainnya, yang paling sering adalah karena post penyembuhan infeksi bakteri, virus, atau parasit; post inflamasi; post trauma; sindroma nefrotik.
Sebagai dokter di PPK 1, ,kembali lagi ke anamnesis dan pemeriksaan fisik Dok, Kalau memang ada riwayat anamnesis ke arah infeksi sebelumnya, maka tidak perlu penanganan spesifik. Tetapi jika ada riwayat keluarga penyakit serupa dan kondisi menetap lebih dari 3 bulan maka harus dirujuk ke Rumah sakit. Juga harus dilakukan pemeriksaan fisiknya, Dok... apabila didapati pembesaran spleen dan hati atau ada tanda-tanda anemia, perdarahan atau mudah memar maka sebaiknya juga dirujuk ke RS karena ditakutkan ada kelainan hematologi.
Apabila masih belum jelas, dapat dilakukan pemeriksaan serial, dilakukan kembali pemeriksaan trombosit 6 minggu kemudian. Apabila KU anak baik namun trombosit masih tinggi maka dapat dirujuk ke RS. tetapi apabila trombosit sudah turun dan KU baik maka tidak ada tindakan lanjutan yang diperlukan.
Berikut dapat dibaca secara lengkap mengenai trombositosis pada anak, Dok
https://emedicine.medscape.com/article/959378-overview
Alo dok,
Saya sependapat dengan dr. Ranti. Banyak penyebab dari trombositosis, seperti adanya infeksi, post inflamasi, post trauma, hingga gangguan hematologi. Namun, perlu disesuaikan dengan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik anak.
Mungkin untuk lebih lengkapnya bisa dibaca pada link tersebut dok, terima kasih dok.
http://pediatrics.aappublications.org/content/pediatrics/84/6/1064.full.pdf
dr. Ranti Phussa
Nov 02, 2018 at 07:56 AMAlo Dok,
Dari literatur yang Saya dapat, trombositosis memang umumnya sering terjadi pada bayi dan anak-anak, sering disebut sebagai reactive trombocytosis, secondary yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi medis lainnya, yang paling sering adalah karena post penyembuhan infeksi bakteri, virus, atau parasit; post inflamasi; post trauma; sindroma nefrotik.
Sebagai dokter di PPK 1, ,kembali lagi ke anamnesis dan pemeriksaan fisik Dok, Kalau memang ada riwayat anamnesis ke arah infeksi sebelumnya, maka tidak perlu penanganan spesifik. Tetapi jika ada riwayat keluarga penyakit serupa dan kondisi menetap lebih dari 3 bulan maka harus dirujuk ke Rumah sakit. Juga harus dilakukan pemeriksaan fisiknya, Dok... apabila didapati pembesaran spleen dan hati atau ada tanda-tanda anemia, perdarahan atau mudah memar maka sebaiknya juga dirujuk ke RS karena ditakutkan ada kelainan hematologi.
Apabila masih belum jelas, dapat dilakukan pemeriksaan serial, dilakukan kembali pemeriksaan trombosit 6 minggu kemudian. Apabila KU anak baik namun trombosit masih tinggi maka dapat dirujuk ke RS. tetapi apabila trombosit sudah turun dan KU baik maka tidak ada tindakan lanjutan yang diperlukan.
Berikut dapat dibaca secara lengkap mengenai trombositosis pada anak, Dok
terima kasih dokter