Hanya ingin mengeluarkan unek-unek untuk TS sekalian terutama spesialis.

Sebagai DU kadang melakukan rujukan untuk konsultasi dan tatalaksana dari yang lebih ahli. Hanya saja kadang fase tersulit nya adalah ketika rujukan tersebut sudah dibalas artinya ada rujukan balik. Kenapa? Karena tulisan tidak dapat dibaca atau dapat dibaca namun memerlukan waktu dan bahkan sampai konsultasi ke rekan lain "kira-kira ini bacaannya apa ya?"

Ini kadang jadi lelucon tapi sangat beresiko pada pasien.

Bisa dibayangkan, DU harusnya setelah diberi rujukan balik harusnya lebih paham masalah dan kondisi pasien tsb sehingga bisa menentukan apa kedepannya yang harus dilakukan. Namun, karena tulisan yang tidak bisa dibaca, DU nya malah tambah bingung dan masalah akhirnya tidak selesai atau mungkin selesai tapi DU tidak paham, taunya rujuk saja lah.