Alo Dokter. Izin diskusi.Pasien anak usia 23 bulan mengalami urtikaria kronis yang kurang lebih sudah 5 bulan. Pasien sudah konsultasi ke dokter spesialis...
Urtikaria kronis tanpa penyebab spesifik, apa yang perlu dilakukan? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Urtikaria kronis tanpa penyebab spesifik, apa yang perlu dilakukan?

Alo Dokter. Izin diskusi.
Pasien anak usia 23 bulan mengalami urtikaria kronis yang kurang lebih sudah 5 bulan. Pasien sudah konsultasi ke dokter spesialis anak, sudah eliminasi alergen, sudah tes alergi juga. Urtikaria nya tidak spesifik penyebabnya apa dan muncul 2 hari sekali. Sudah diberikan ryvell drop untuk meredakan urtikarianya, namun tetap muncul 2 hari sekali. Apakah cetirizine withdrawal? Atau kira2 penyebab lainnya apa ya dan bagaimana langkah selanjutnya yang hrs diambil. Terimakasih

ALO dr. Theresia.. mungkinkah alergi susu sapi DD/ dermatitis atopik?
https://www.alomedika.com/cme-manajemen-alergi-susu-sapi-pada-bayi

Kondisi Pasien
• Usia: 23 bulan (anak balita)
• Keluhan: Urtikaria kronis >5 bulan, muncul setiap 2 hari sekali
• Terapi: Sudah pakai Ryvell drop (mengandung cetirizine)
• Sudah dilakukan:
• Konsultasi dengan dokter anak
• Tes alergi dan eliminasi alergen
• Namun: Belum ada perbaikan signifikan
❓ Apakah Ini Cetirizine Withdrawal?
Tidak. Cetirizine (termasuk Ryvell) tidak menyebabkan withdrawal effect seperti obat-obat adiktif. Namun, gejala bisa muncul kembali saat obat dihentikan karena:
• Cetirizine hanya mengontrol gejala (antihistamin), bukan menyembuhkan penyebab
• Jika penyebab urtikaria masih ada, gejala akan muncul kembali
Kemungkinan Diagnosis:
Urtikaria Kronis Idiopatik (UCI)
• Jika sudah berlangsung >6 minggu dan tidak jelas penyebabnya, biasanya dikategorikan sebagai urtikaria kronis idiopatik.
• Bisa disebabkan oleh:
• Aktivasi autoimun ringan
• Peradangan non-spesifik
• Kadang dipicu oleh infeksi virus ringan, panas, tekanan, stres, dll
🔎 Hal yang Perlu Dievaluasi:
1. Penyakit Autoimun Ringan?
• Misalnya urtikaria autoimmune (meski jarang di bawah 2 tahun)
• Pemeriksaan bisa mencakup: ANA, CRP, dll — namun perlu evaluasi lanjutan oleh dokter anak atau imunologi
2. Infeksi kronik ringan?
• Misalnya infeksi parasit, H. pylori, atau virus
• Bisa dilakukan pemeriksaan tambahan jika curiga
3. Faktor Fisik atau Lingkungan?
• Urtikaria kolinergik (panas, keringat)
• Urtikaria tekan, misalnya akibat pakaian ketat
• Perubahan suhu, stres ringan, kelelahan, dll
4. Rebound karena penghentian antihistamin?
• Jika cetirizine dihentikan, dan langsung muncul, mungkin karena pengendalian gejala belum cukup
• Bukan karena withdrawal, tetapi perlu titrasi atau perpanjangan pengobatan
💊 Apakah Perlu Ganti Obat?
• Cetirizine sudah termasuk antihistamin non-sedatif generasi kedua
• Namun bila tidak efektif, dokter bisa mempertimbangkan:
• Naikkan dosis (dalam pengawasan dokter)
• Antihistamin lain (seperti loratadine, fexofenadine, atau levocetirizine)
• Tambahkan H2 blocker atau montelukast (opsional)
🩺 Langkah Selanjutnya yang Direkomendasikan:
1. Evaluasi ulang oleh dokter spesialis anak, pertimbangkan rujukan ke:
• Alergi imunologi anak
• Dermatologi anak jika ada kecurigaan kelainan kulit lain
2. Pantau dan catat pola munculnya urtikaria:
• Pukul berapa muncul?
• Kondisi lingkungan?
• Aktivitas yang dilakukan sebelumnya?
• Makanan & cuaca?
3. Terapi jangka panjang:
• Kadang perlu antihistamin setiap hari selama beberapa minggu-bulan
• Tidak berbahaya jika dalam dosis sesuai, bahkan pada anak
4. Evaluasi psikologis (opsional):
• Stres ringan juga bisa memicu urtikaria (meski sulit ditentukan pada anak <2 tahun)