Urtikaria kronis tanpa penyebab spesifik, apa yang perlu dilakukan? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dokter. Izin diskusi.Pasien anak usia 23 bulan mengalami urtikaria kronis yang kurang lebih sudah 5 bulan. Pasien sudah konsultasi ke dokter spesialis...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Urtikaria kronis tanpa penyebab spesifik, apa yang perlu dilakukan?

    Dibalas 06 Agustus 2025, 15:38

    Alo Dokter. Izin diskusi.

    Pasien anak usia 23 bulan mengalami urtikaria kronis yang kurang lebih sudah 5 bulan. Pasien sudah konsultasi ke dokter spesialis anak, sudah eliminasi alergen, sudah tes alergi juga. Urtikaria nya tidak spesifik penyebabnya apa dan muncul 2 hari sekali. Sudah diberikan ryvell drop untuk meredakan urtikarianya, namun tetap muncul 2 hari sekali. Apakah cetirizine withdrawal? Atau kira2 penyebab lainnya apa ya dan bagaimana langkah selanjutnya yang hrs diambil. Terimakasih

06 Agustus 2025, 07:59

ALO dr. Theresia.. mungkinkah alergi susu sapi DD/ dermatitis atopik?

https://www.alomedika.com/cme-manajemen-alergi-susu-sapi-pada-bayi

06 Agustus 2025, 15:38
Halo! Terima kasih sudah menghubungi, mari kita bahas kasusnya dengan sistematis.


Kondisi Pasien
Usia: 23 bulan (anak balita)
Keluhan: Urtikaria kronis >5 bulan, muncul setiap 2 hari sekali
Terapi: Sudah pakai Ryvell drop (mengandung cetirizine)
Sudah dilakukan:
Konsultasi dengan dokter anak
Tes alergi dan eliminasi alergen
Namun: Belum ada perbaikan signifikan


❓ Apakah Ini Cetirizine Withdrawal?


Tidak. Cetirizine (termasuk Ryvell) tidak menyebabkan withdrawal effect seperti obat-obat adiktif. Namun, gejala bisa muncul kembali saat obat dihentikan karena:
Cetirizine hanya mengontrol gejala (antihistamin), bukan menyembuhkan penyebab
Jika penyebab urtikaria masih ada, gejala akan muncul kembali


Kemungkinan Diagnosis:


Urtikaria Kronis Idiopatik (UCI)
Jika sudah berlangsung >6 minggu dan tidak jelas penyebabnya, biasanya dikategorikan sebagai urtikaria kronis idiopatik.
Bisa disebabkan oleh:
Aktivasi autoimun ringan
Peradangan non-spesifik
Kadang dipicu oleh infeksi virus ringan, panas, tekanan, stres, dll


🔎 Hal yang Perlu Dievaluasi:
1. Penyakit Autoimun Ringan?
Misalnya urtikaria autoimmune (meski jarang di bawah 2 tahun)
Pemeriksaan bisa mencakup: ANA, CRP, dll — namun perlu evaluasi lanjutan oleh dokter anak atau imunologi
2. Infeksi kronik ringan?
Misalnya infeksi parasit, H. pylori, atau virus
Bisa dilakukan pemeriksaan tambahan jika curiga
3. Faktor Fisik atau Lingkungan?
Urtikaria kolinergik (panas, keringat)
Urtikaria tekan, misalnya akibat pakaian ketat
Perubahan suhu, stres ringan, kelelahan, dll
4. Rebound karena penghentian antihistamin?
Jika cetirizine dihentikan, dan langsung muncul, mungkin karena pengendalian gejala belum cukup
Bukan karena withdrawal, tetapi perlu titrasi atau perpanjangan pengobatan


💊 Apakah Perlu Ganti Obat?
Cetirizine sudah termasuk antihistamin non-sedatif generasi kedua
Namun bila tidak efektif, dokter bisa mempertimbangkan:
Naikkan dosis (dalam pengawasan dokter)
Antihistamin lain (seperti loratadine, fexofenadine, atau levocetirizine)
Tambahkan H2 blocker atau montelukast (opsional)


🩺 Langkah Selanjutnya yang Direkomendasikan:
1. Evaluasi ulang oleh dokter spesialis anak, pertimbangkan rujukan ke:
Alergi imunologi anak
Dermatologi anak jika ada kecurigaan kelainan kulit lain
2. Pantau dan catat pola munculnya urtikaria:
Pukul berapa muncul?
Kondisi lingkungan?
Aktivitas yang dilakukan sebelumnya?
Makanan & cuaca?
3. Terapi jangka panjang:
Kadang perlu antihistamin setiap hari selama beberapa minggu-bulan
Tidak berbahaya jika dalam dosis sesuai, bahkan pada anak
4. Evaluasi psikologis (opsional):
Stres ringan juga bisa memicu urtikaria (meski sulit ditentukan pada anak <2 tahun)