Leukositosis pada Polisitemia Vera

Oleh :
dr. Hendra Gunawan SpPD-KKV

Leukositosis pada pasien polisitemia vera memiliki signifikansi klinis karena dapat mengindikasikan adanya transformasi ke keganasan, mielofibrosis, dan peningkatan risiko trombosis. Leukositosis dapat mencerminkan aktivitas inflamasi yang terkait dengan polisitemia vera, menyebabkan peningkatan viskositas darah, serta meningkatkan risiko trombosis dan komplikasi vaskular lain pada pasien polisitemia vera.[1,2]

Polisitemia vera merupakan suatu neoplasma mieloproliferatif kronik yang ditandai dengan eritrositosis, gambaran khas pada sumsum tulang, dan pada sebagian besar kasus  terdapat mutasi pada ekson 12 atau Janus Kinase 2 (JAK2). Pasien dengan polisitemia vera telah dilaporkan memiliki kerentanan yang mencakup meningkatnya risiko trombus, splenomegali, pruritus, dan risiko terjadinya mielofibrosis maupun leukemia akut.[2]

Berbagai terapi polisitemia vera saat ini bertujuan untuk mengurangi risiko trombosis. Risiko ini tidak hanya terjadi akibat meningkatnya komponen eritrosit sendiri, melainkan peningkatan komponen darah lain seperti leukosit maupun trombosit. Hal ini penting diketahui karena sekitar 20% kematian pada polisitemia vera disebabkan oleh kejadian tromboemboli.[3,4]

Referensi