Parent-based Language Intervention untuk Balita yang Terlambat Bicara

Oleh :
dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A

Parent-based language intervention untuk balita yang terlambat bicara adalah metode terapi bicara yang mengandalkan partisipasi orang tua. Keterlambatan bicara adalah kondisi di mana anak tidak mampu berbicara sesuai usia yang diharapkan. Kondisi ini perlu diintervensi secara dini karena sekitar 40–60% kasus dapat menetap hingga usia dewasa jika tidak dikelola dengan baik.[1]

Keterlambatan bicara pada anak dikhawatirkan dapat meningkatkan gangguan sosial, emosional, tingkah laku, dan kognitif. Studi di India yang melibatkan 1.658 anak berusia 1–12 tahun menunjukkan bahwa prevalensi keterlambatan bicara adalah sekitar 2,53%, di mana beberapa anak juga memiliki kecenderungan autisme, cerebral palsy, dan gangguan pendengaran sebagai komorbidnya.[1]

Beberapa faktor risiko yang diduga memengaruhi keterlambatan bicara adalah riwayat asfiksia, kejang, deformitas orofaring, rendahnya tingkat pendidikan orang tua, riwayat keluarga dengan keterlambatan bicara, dan stimulasi yang tidak adekuat.[1]

Anak yang terlambat bicara memerlukan panutan atau model untuk bisa bicara. Terapi bicara umumnya dilakukan oleh speech therapist, yang meliputi terapi oromotor untuk melatih otot-otot berbicara, metode modelling agar anak mampu melakukan imitasi, dan terapi perilaku agar anak bisa fokus. Selain itu, ada aktivitas belajar sambil bermain, sehingga anak dapat mau berbicara dalam suasana yang menyenangkan.[2]

Referensi