Pedoman pembedahan pada adenoma hipofisis fungsional dipublikasikan oleh Congress of Neurological Surgeon pada tahun 2025. Rekomendasi utama pedoman ini adalah bahwa pada pasien dewasa dengan gejala klinis, temuan endokrin, dan pencitraan yang menunjukkan progresi atau kekambuhan adenoma hipofisis fungsional, disarankan untuk dilakukan pembedahan.
Pada kasus seperti disebutkan di atas, pembedahan bisa dilakukan dengan stereotactic radiosurgery (SRS), hypofractionated SRS, fractionated radiation therapy (FRT), atau terapi radiasi konvensional. Selain itu, pada pasien yang memerlukan radiosurgery, terapi medis supresif endokrin dapat dilanjutkan sebelum SRS karena tidak memengaruhi kontrol radiografis.[1]
Tabel 1. Tentang Pedoman Klinis Ini
| Penyakit | Adenoma hipofisis fungsional |
| Tipe | Penatalaksanaan bedah |
| Yang Merumuskan | Congress of Neurological Surgeon |
| Tahun | 2025 |
| Negara Asal | Amerika Serikat |
| Dokter Sasaran | Spesialis bedah saraf |
Penentuan Tingkat Bukti
Penentuan tingkat bukti pada pedoman klinis ini dilakukan melalui telaah sistematis terhadap literatur yang diambil dari basis data PubMed dan Embase. Studi yang diseleksi adalah penelitian klinis yang mengevaluasi peran pembedahan transsphenoidal dibandingkan terapi medis, perbandingan teknik endoskopik dengan mikroskopik, manfaat teknik bedah tambahan, serta peran pembedahan ulang pada adenoma hipofisis fungsional.
Hanya studi yang memenuhi kriteria inklusi metodologis dan relevansi klinis yang dimasukkan dalam analisis. Dari 7073 abstrak yang diidentifikasi, hanya 60 studi yang memenuhi syarat untuk dievaluasi lebih lanjut. Berdasarkan studi-studi terpilih tersebut, pedoman ini kemudian menyusun rekomendasi berbasis bukti mengenai terapi pembedahan pada adenoma hipofisis fungsional.[1]
Rekomendasi Utama untuk Diterapkan dalam Praktik Klinis Anda
Pedoman ini menyatakan bahwa pembedahan lebih bermanfaat dibandingkan terapi medis untuk adenoma penghasil hormon pertumbuhan, sedangkan terapi medis lebih unggul sebagai penanganan awal prolaktinoma. Berikut adalah beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan:
- Pada pasien dengan mikroadenoma hipofisis fungsional penghasil prolaktin, terapi medis lebih disarankan daripada pembedahan pada diagnosis awal.
- Sebaliknya, pada pasien dengan mikroadenoma penghasil hormon pertumbuhan, pembedahan lebih disarankan dibandingkan terapi medis.
- Ketika reseksi pembedahan diperlukan, teknik endoskopik tidak terbukti lebih unggul dibandingkan teknik mikroskopik dalam hal luas reseksi, remisi hormon, lama perawatan, atau angka komplikasi. Namun, pada pasien dengan makroadenoma hipofisis tanpa invasi sinus kavernosus, terdapat indikasi bahwa teknik endoskopik mungkin lebih unggul dalam hal waktu operasi yang lebih singkat serta luas reseksi dan angka remisi hormonal yang lebih baik.
- Pada pasien dewasa dengan manifestasi klinis, evaluasi endokrin, dan temuan pencitraan yang mendukung adanya adenoma hipofisis fungsional yang progresif atau rekuren, disarankan untuk menggunakan SRS, hypofractionated SRS, FRT, maupun terapi radiasi konvensional guna meningkatkan kontrol radiografis.
- Pada pasien dewasa dengan manifestasi klinis, evaluasi endokrin, dan pencitraan yang menunjukkan adenoma hipofisis fungsional yang memerlukan radiosurgery, terapi medis supresif endokrin dapat tetap dilanjutkan karena tidak memengaruhi kontrol radiografis.
- Belum ada bukti memadai untuk memberikan rekomendasi mengenai efek penghentian terapi medis supresif endokrin sebelum radiosurgery terhadap normalisasi biokimia.[1]
Perbandingan dengan Pedoman Klinis di Indonesia
Di Indonesia, tidak ada pedoman penatalaksanaan khusus untuk adenoma hipofisis. Meski begitu, ada pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penatalaksanaan tumor otak, yang mana di dalamnya juga menjelaskan mengenai penanganan adenoma hipofisis.
Serupa dengan pedoman dari Congress of Neurological Surgeon, pedoman Kemenkes juga menyarankan terapi medis untuk prolaktinoma. Sementara itu, pada kasus adenoma penghasil hormon pertumbuhan, terapi bedah pendekatan endoskopi transfenoid lebih dianjurkan. Namun, pada pedoman Kemenkes, pendekatan radiosurgery masih dibahas untuk tumor otak secara umum dan belum dikhususkan bagi adenoma hipofisis fungsional.[2]
Kesimpulan
Congress of Neurological Surgeon mempublikasikan pedoman pembedahan pada adenoma hipofisis fungsional. Beberapa rekomendasi utama pada pedoman klinis ini adalah:
- Pembedahan lebih dianjurkan dibandingkan terapi medis pada kasus adenoma hipofisis penghasil hormon pertumbuhan.
- Terapi medis lebih dianjurkan dibandingkan pembedahan pada kasus prolaktinoma.
- Pada pasien dengan manifestasi klinis, evaluasi endokrin, dan temuan pencitraan yang mengarah ke adenoma hipofisis fungsional progresif atau rekuren, stereotactic radiosurgery (SRS), hypofractionated SRS, fractionated radiation therapy (FRT), atau terapi radiasi konvensional direkomendasikan untuk meningkatkan kontrol radiografis.
