Terdapat berbagai metode penatalaksanaan dislokasi sendi temporomandibular (TMJ) yang dipilih sesuai dengan kondisi spesifik pasien. Dislokasi sendi temporomandibular adalah prosesus kondilus mandibula berpindah dari posisi normalnya pada fossa glenoid tulang temporal, terkunci pada posisi abnormal, sehingga menyebabkan spasme otot dan terganggunya penutupan mulut.
Dislokasi sendi temporomandibular dapat diklasifikasikan berdasarkan simetri menjadi unilateral atau bilateral, ataupun berdasarkan posisi kondilus mandibula menjadi anterior, posterior, medial, lateral atau superior. Klasifikasi lain adalah berdasarkan etiologi, yakni menjadi traumatik atau spontan. Dislokasi anterior merupakan bentuk yang paling umum terjadi.
Dislokasi lateral, posterior dan superior lebih jarang terjadi serta sering dikaitkan dengan trauma yang disebabkan oleh fraktur fasial. Dislokasi bilateral lebih umum terjadi dibandingkan dislokasi unilateral. Faktor pemicu yang paling umum adalah aktivitas sehari-hari seperti menguap, tertawa terlalu lebar, pembukaan mulut yang ekstrim, menggigit terlalu keras, muntah, atau oral sex. Faktor pemicu iatrogenik mencakup intubasi, pemeriksaan endoskopi, dan perawatan gigi yang terlalu lama.[1-3]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)