Red Flag Muntah pada Neonatus

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan

Klinisi perlu memahami red flag atau tanda bahaya muntah pada neonatus karena muntah pada neonatus dapat menjadi penanda kondisi serius. Muntah menyebabkan hingga 36% kunjungan neonatus ke instalasi gawat darurat. Pada sebagian besar kasus, muntah yang dikeluhkan orang tua pada neonatus merupakan kejadian refluks fisiologis akibat adanya regurgitasi, tetapi muntah pada neonatus juga bisa disebabkan oleh kondisi seperti stenosis pilorus dan Hirschsprung disease. Oleh sebab itu, klinisi perlu membedakan muntah dengan refluks, serta mana muntah yang memerlukan penanganan atau rujukan segera.[1,2]

Definisi dan Etiologi Muntah pada Neonatus

Muntah pada neonatus adalah ekspulsi isi lambung secara paksa melalui mulut dan atau hidung yang dialami oleh bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya. Keluhan muntah perlu dibedakan dengan refluks akibat regurgitasi saluran pencernaan atas. Bayi, termasuk neonatus, biasanya akan meludahkan cairan dalam jumlah kecil (< 10 ml) selama atau segera setelah makan. Muntah merupakan proses aktif, sedangkan refluks atau regurgitasi adalah suatu proses pasif atau effortless dimana terjadi aliran balik isi lambung atau duodenum ke esofagus atau kavum oral.[3,4]

Referensi