Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga

Oleh :
dr. Monik Alamanda

Mengetahui agen yang efektif sebagai pembunuh serangga dan kutu pada kanal telinga adalah hal yang penting. Kasus masuknya serangga dan kutu ke dalam kanal akustikus eksternus (KAE) cukup sering ditemukan, dan dapat menyebabkan otalgia, tinnitus, otorrhea, pendarahan, hingga distres emosional bagi pasien. Dalam beberapa kasus dilaporkan komplikasi berupa parese nervus fasial karena neurotoksin pada saliva kutu.[1–3]

Mengeluarkan serangga dan kutu yang masih hidup dari dalam KAE lebih sulit dilakukan karena keduanya akan melekat pada KAE. Pergerakan dan gigitannya juga dapat akan menyebabkan kepala sulit difikisasi serta melukai dinding KAE dan membran timpani, sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, pemberian tekanan yang berlebihan saat mencoba mengeluarkan serangga dan kutu hidup juga berisiko menularkan mikroba ke pasien. Beberapa literatur melaporkan kejadian otoacariasis, yaitu manifestasi kutu di dalam KAE.[1,2]

Tata laksana awal yang perlu dilakukan sesegera adalah membunuh serangga yang masuk ke dalam KAE. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, mencegah penularan infeksi, menghindari komplikasi sekunder, dan mempermudah pengeluaran serangga. Akan tetapi, agen yang efektif untuk hal ini masih menjadi perdebatan. Agen yang ideal diharapkan dapat memberikan potensi anestesi, mengurangi edema KAE, memiliki toksisitas yang rendah, dan tersedia secara luas di fasilitas kesehatan.[1,4,6]

Referensi