Penggunaan obat mata topikal pada anak-anak, seperti tetes atau salep mata, perlu dilakukan dengan hati-hati. Hal ini karena rute pemberiannya masih memungkinkan...(Baca Selengkapnya)

Resistensi antibiotik pada obat mata topikal tidak dapat dipungkiri, termasuk dalam masalah resistensi bakteri yang menjadi momok bagi penyakit infeksi. Adanya resistensi...(Baca Selengkapnya)

Pemberian profilaksis segera setelah kelahiran untuk oftalmia neonatorum, disebut juga konjungtivitis neonatal, diharapkan dapat mencegah komplikasi gangguan penglihatan. Oftalmia neonatorum dapat menyebabkan...(Baca Selengkapnya)

Pemilihan kortikosteroid topikal dalam bidang dermatologi dilakukan dengan membandingkan potensinya. Kortikosteroid topikal sering digunakan dalam tata laksana berbagai penyakit kulit yang bersifat...(Baca Selengkapnya)

Pemeriksaan klinis untuk membedakan konjungtivitis viral dan konjungtivitis bakterial perlu dipahami oleh tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan primer. Hal ini...(Baca Selengkapnya)

Mayoritas konjungtivitis akut disebabkan oleh infeksi virus dan alergi. Namun, banyak pasien mendapat terapi antibiotik, walaupun sebenarnya konjungtivitis virus bisa sembuh sendiri...(Baca Selengkapnya)

Edukasi cara penggunaan obat tetes mata dengan benar menjadi sangat penting dalam praktek sehari-hari. Penggunaan obat tetes mata dengan benar merupakan salah...(Baca Selengkapnya)

Pemilihan antara antibiotik oral dan topikal untuk impetigo dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu luas area yang terkena infeksi, jenis bakteri yang menyebabkan...(Baca Selengkapnya)

Membedakan dermatitis kontak iritan (DKI) dengan dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan tantangan tersendiri karena penyebab, gejala, dan morfologi lesi yang sering kali...(Baca Selengkapnya)

Sediaan obat topikal mata yang umum ditemukan adalah dalam bentuk tetes (eye drop) dan salep (eye ointment). Pemilihan jenis sediaan yang tepat...(Baca Selengkapnya)