Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence

Oleh :
dr. Hendra Gunawan SpPD

Artificial intelligence kerap diteliti dan digunakan untuk mengurangi subjektivitas dalam penegakan beberapa penyakit, termasuk nodul tiroid. Hingga saat ini, diagnosis nodul tiroid masih bertumpu pada pemeriksaan ultrasonografi (USG). Bila hasil pemeriksaan USG tiroid mengarahkan kecurigaan pada lesi ganas, maka evaluasi akan dilanjutkan dengan fine needle aspiration biopsy (FNAB) yang lebih invasif.

Dengan begitu, diagnosis nodul tiroid menjadi tantangan tersendiri bagi klinisi oleh karena subjektivitas USG tiroid dan hasil pemeriksaan fine needle aspiration biopsy (FNAB) sering kali tidak konklusif, sehingga diperlukan pengambilan spesimen berulang untuk pemeriksaan histopatologi.[1,2]

Hal tersebut membuat evaluasi nodul tiroid menjadi mahal, tidak efektif, dan tidak efisien. Cheng et al mengembangkan suatu algoritma diagnosis berbasis USG yang dinamakan thyroid imaging report data system (TIRADS).[3] Lebih lanjut, methoxyisobutylisonitrile-single emission computed tomography (MIBI-SPECT) juga digunakan untuk diagnosis nodul tiroid.[4] Walaupun demikian, diagnostik nodul tiroid masih menimbulkan kontroversi oleh karena kompleksitasnya.

Referensi