Deteksi Retinopati Diabetik dengan Artificial Intelligence

Oleh :
dr. Friska Debby Anggriany, SpM, MKes

Saat ini, Artificial Intelligence (AI) semakin umum dimanfaatkan pada proses diagnostik retinopati diabetik. Pada fase awal, retinopati diabetik seringkali tidak memberikan gejala sehingga pasien umumnya didiagnosis ketika kondisi penyakit sudah lebih lanjut. Skrining retinopati diabetik juga mengalami kendala di Indonesia akibat keterbatasan ketersediaan sarana dan sumber daya dokter spesialis mata, faktor geografis, dan faktor sosioekonomi. AI diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.[1]

Beban Medis Retinopati Diabetik

Prevalensi diabetes mellitus untuk semua kelompok umur di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 4,4% pada tahun 2030. Jumlah penderita diabetes diproyeksikan meningkat dari 171 juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta pada tahun 2030.

Referensi