Pemakaian bidai atau splint sering dianjurkan dalam penanganan carpal tunnel syndrome (CTS). Carpal tunnel syndrome adalah kondisi terjadinya kompresi pada nervus median di terowongan karpal. Bidai diharapkan dapat membuat sendi pergelangan tangan dalam posisi netral sehingga kompresi terhadap nervus median menjadi minimal dibandingkan saat posisi fleksi atau ekstensi.[1.2]
Teori Efek Bidai pada Carpal Tunnel Syndrome
Bidai diperkirakan dapat menghasilkan perbaikan gejala carpal tunnel syndrome (CTS) melalui beberapa mekanisme. Pertama, bidai dianggap bisa mengurangi tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, yang merupakan akar penyebab utama CTS. Dengan mengurangi tekanan pada saraf median, bidai dapat membantu mengurangi gejala seperti nyeri, kesemutan, dan kelemahan yang sering terjadi pada jari-jari tangan.
Selain itu, dengan memberikan dukungan pada pergelangan tangan, bidai dapat membantu memperbaiki postur dan posisi tangan yang dapat memperburuk gejala CTS. Dengan demikian, bidai dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan pada saraf median, serta memungkinkan proses penyembuhan yang lebih baik.[1-3]
Bukti Ilmiah Mengenai Efikasi Bidai pada Carpal Tunnel Syndrome
Sebuah tinjauan sistematik Cochrane (2023) meneliti efikasi penggunaan bidai dibandingkan dengan kontrol atau terapi non-bedah lain pada pasien carpal tunnel syndrome. Tinjauan ini menganalisis 29 uji klinis dengan total 1937 pasien dengan CTS. Pengukuran gejala dan fungsi dilakukan dengan Boston Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire (BCTQ) yang terdiri dari skor 1 (normal) sampai 5 (gejala paling berat) pada setiap pertanyaan.
Pada follow-up singkat (4 minggu sampai 3 bulan) dan jangka panjang (> 3 bulan), tidak didapatkan perbaikan gejala CTS pada penggunaan bidai jika dibandingkan kelompok kontrol (tanpa terapi). Hal serupa didapatkan pada penilaian fungsi, yang mana tidak terdapat perbedaan signifikan skor antara kelompok kontrol dan kelompok bidai.
Jika dibandingkan dengan terapi konservatif lain, tidak terdapat perbedaan skor gejala dan fungsi dibandingkan dengan kortikosteroid injeksi dan oral, terapi latihan fisik, maupun kinesio tape. Namun, terdapat perbedaan jika bidai dibandingkan rigid tape, di mana rigid tape memberikan skor gejala dan fungsi lebih baik dibandingkan bidai. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada perbandingan bidai dengan stretching splint dibandingkan terapi peregangan, di mana bidai menghasilkan luaran lebih baik.
Hasil ini mengindikasikan bahwa efikasi bidai dalam mengurangi gejala CTS kurang baik. Perlu pula dicatat bahwa semua kualitas bukti pada studi yang dianalisis dalam tinjauan ini masih rendah. Sebagai pertimbangan tambahan, bidai adalah intervensi yang relatif murah dengan risiko minimal, sehingga penggunaannya bisa dipertimbangkan, terutama bagi pasien yang tidak tertarik dengan tindakan bedah atau injeksi.[1]
Durasi Penggunaan Bidai
Dalam tinjauan Cochrane yang telah dijabarkan di atas, 1 studi yang dianalisis menemukan bahwa pemakaian bidai selama 6 bulan dapat memperbaiki gejala dan fungsi lebih baik bila dibandingkan pemakaian 6 minggu. Sementara itu, dalam studi lain yang dianalisis, pembidaian sepanjang hari ditemukan tidak menghasilkan luaran lebih baik dibandingkan pembidaian malam hari.[1]
Studi lain membandingkan kelompok kontrol (tidak memakai bidai), kelompok pemakaian bidai hanya pada malam hari, dan kelompok pemakaian bidai sepanjang hari (minimal setengah dari waktu pasien terjaga setiap hari). Skor perbaikan fungsi dan penurunan skala nyeri dilaporkan lebih baik pada kelompok pemakaian bidai sepanjang hari jika dibandingkan dengan pemakaian hanya pada malam hari. Dengan demikian, studi ini merekomendasikan penggunaan bidai sepanjang hari.[3]
Efek Durasi Penggunaan Bidai dengan Perbaikan Gejala
Sebuah uji klinis (2020) membandingkan penggunaan bidai selama 6 minggu dengan 12 minggu pada pasien CTS. Penggunaan bidai diwajibkan pada malam hari, tetapi bidai dapat digunakan sebagai tambahan selain di malam hari pada aktivitas yang mencetuskan gejala CTS.
Setelah 6 minggu, pasien CTS sudah mengalami perbaikan gejala dan fungsi yang diukur dengan kuesioner. Pada minggu ke-12, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok yang menggunakan bidai selama 6 minggu dibandingkan kelompok 12 minggu pada skor gejala dan fungsi.[4]
Pengaruh Jenis Bidai (Custom vs Komersial)
Bidai yang tersedia di pasaran (komersial) umumnya lebih fleksibel, sedangkan bidai custom lebih kaku. Sebuah studi membandingkan penggunaan bidai custom dengan bidai komersial. Kedua kelompok memakai bidai pada malam hari dan dikombinasikan dengan intervensi latihan fisik pergelangan tangan.
Kedua kelompok memperlihatkan perbaikan gejala dan fungsi (penilaian dengan skoring kuesioner BCTQ) setelah 45 hari pemakaian bidai, tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan antar kedua kelompok. Dengan demikian, bidai komersial tidak berbeda efikasi kerjanya dengan bidai custom dalam perbaikan gejala dan fungsi pasien CTS. Harga bidai komersial yang lebih murah dapat menjadi pertimbangan dalam pemakaian bidai terhadap pasien CTS.[5]
Kesimpulan
Masih belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung efikasi penggunaan bidai untuk memperbaiki gejala dan fungsi pasien dengan carpal tunnel syndrome (CTS). Tinjauan Cochrane tahun 2023 menunjukkan bahwa bukti kualitas rendah mengindikasikan efikasi bidai tidak berbeda bermakna dengan kontrol maupun berbagai intervensi lain, seperti kortikosteroid dan latihan fisik.
Meski demikian, penggunaan bidai berbiaya murah dan tidak memiliki efek samping bermakna, sehingga masih dapat dipertimbangkan penggunaannya pada pasien CTS. Penggunaan bidai dapat dilakukan selama 6 minggu, dengan penggunaan pada malam hari dan saat aktivitas yang bisa mencetuskan gejala. Tidak terdapat perbedaan efek dari bidai custom dan komersial (tersedia luas di pasaran).