Faktor Risiko Defisiensi Vitamin B12 Akibat Metformin

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna

Faktor risiko defisiensi vitamin B12 pada pasien yang menggunakan metformin perlu dipahami oleh dokter agar dokter dapat memantau pasien tersebut dengan lebih cermat dan melakukan langkah pencegahan yang sesuai. Metformin digunakan sebagai terapi hiperglikemia pada diabetes mellitus tipe 2, khususnya pada pasien dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Obat ini terutama diberikan jika perubahan pola hidup pada pasien tidak mampu mengendalikan kadar glukosa darah.[1]

Sejumlah penelitian jangka panjang telah membuktikan bahwa metformin tetap efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah dalam jangka waktu panjang. Namun, terdapat beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping yang umum terjadi adalah gejala gastrointestinal. Sementara itu, efek samping yang jarang terjadi meliputi asidosis laktat dan defisiensi vitamin B12.[1,2]

Faktor Risiko Defisiensi Vitamin B12 Akibat Metformin

Bagaimana Metformin Menyebabkan Defisiensi Vitamin B12 dan Apa Akibatnya

Metformin diduga memengaruhi absorpsi vitamin B12 melalui berbagai mekanisme. Mekanisme yang paling banyak didukung adalah gangguan proses absorpsi kompleks vitamin B12–faktor intrinsik yang tergantung kalsium, yang terjadi pada reseptor kubilin di ileum. Efek ini terbukti dapat diperbaiki dengan suplementasi kalsium.[2]

Selain itu, metformin diketahui memperlambat motilitas usus halus, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan bakteri berlebih, yang pada akhirnya mengganggu penyerapan vitamin B12. Mekanisme lain yang mungkin terlibat adalah penurunan sekresi faktor intrinsik oleh sel parietal lambung dan perubahan metabolisme asam empedu yang mengurangi sirkulasi enterohepatik vitamin B12.[2]

Defisiensi vitamin B12 dapat menimbulkan beberapa konsekuensi klinis yang signifikan. Hal ini dikarenakan vitamin B12 berperan penting sebagai kofaktor metilmalonil-CoA mutase dalam proses konversi asam metilmalonat (MMA) menjadi asam suksinat dan konversi homosistein menjadi metionin. Peningkatan kadar MMA dan homosistein bisa menyebabkan mielopati dan neuropati perifer. Selain itu, vitamin B12 juga diperlukan dalam proses produksi sel darah merah. Defisiensinya bisa menyebabkan anemia.[1,2]

Faktor-Faktor yang Meningkatkan Risiko Defisiensi Vitamin B12 Akibat Metformin

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi status vitamin B12 pada pengguna metformin, mengingat individu lanjut usia memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap defisiensi. Penurunan kadar vitamin B12 pada populasi usia lanjut sering kali terjadi secara fisiologis akibat penurunan fungsi mukosa lambung, yang mengurangi sekresi asam lambung dan komponen penting dalam proses absorpsi vitamin B12 dari makanan.[2,3]

Menilik hal-hal tersebut, defisiensi pada kelompok usia lanjut mungkin lebih berkaitan dengan faktor penuaan daripada penggunaan metformin. Namun, terapi metformin berpotensi memperburuk kondisi tersebut dengan menurunkan kadar vitamin B12 yang sudah berada pada batas rendah, hingga akhirnya mencapai tingkat defisiensi.[2,3]

Selain faktor usia, dosis dan durasi penggunaan metformin juga mempunyai kontribusi terhadap risiko defisiensi vitamin B12. Penggunaan metformin jangka panjang dengan dosis >2 g/hari selama >4 tahun berkaitan erat dengan defisiensi vitamin B12. Risiko defisiensi meningkat signifikan pada penggunaan jangka panjang, dengan prevalensi mencapai 75% pada pasien yang mendapat metformin >4 tahun.[2,3]

Upaya Pencegahan Defisiensi Vitamin B12 Akibat Metformin

Saat ini, pemeriksaan rutin kadar vitamin B12 tidak menjadi bagian dari layanan standar pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Namun, dokter dengan pasien yang menggunakan metformin dalam dosis tinggi dan jangka panjang, terutama pasien yang berusia lanjut, sebaiknya memperhatikan kemungkinan munculnya defisiensi vitamin B12.[2]

Meskipun hati mampu menyimpan vitamin B12 hingga 5 tahun, cadangan tersebut bisa berkurang secara bertahap apabila dukungan nutrisi tidak memadai. Neuropati perifer, yang dialami lebih dari separuh penyandang diabetes, berkaitan dengan peningkatan risiko komplikasi yang serius, termasuk infeksi, fraktur, amputasi, dan ulkus diabetikum. Selain itu, ada risiko timbulnya atau memburuknya neuropati otonom jantung, yang dikaitkan dengan risiko aritmia, kejadian kardiovaskular, hingga kematian.[3]

Karena itu, pasien diabetes mellitus tipe 2 yang menggunakan metformin dan memiliki faktor-faktor risiko tersebut di atas dianjurkan untuk menjalani evaluasi tahunan untuk status vitamin B12. Pada individu dengan asupan vitamin B12 yang tidak mencukupi, suplementasi vitamin B12 mungkin diperlukan. Apabila ada defisiensi, terapi pengganti dengan injeksi vitamin B12 intramuskular yang segera dianjurkan untuk mengembalikan cadangan vitamin B12 tubuh.[3]

Kesimpulan

Penggunaan metformin dihubungkan dengan gangguan absorpsi vitamin B12, sehingga ada risiko terjadi defisiensi vitamin B12. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko tersebut adalah usia lanjut, dosis metformin tinggi, dan jangka waktu penggunaan yang lama. Pasien yang menggunakan metformin dan memiliki faktor-faktor risiko tersebut sebaiknya dipantau berkala dan diberikan suplementasi vitamin B12 bila perlu.

Referensi