Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami

Pada bulan Mei 2022, kasus hepatitis akut misterius pada anak yang tidak diketahui penyebabnya dilaporkan terjadi di lebih dari 40 negara. Hingga tanggal 31 Mei 2022, hepatitis akut ini telah menyerang lebih dari 800 anak berusia di bawah 16 tahun dan menyebabkan gagal hati akut pada 10% kasusnya. Sekitar 4,7% anak dengan hepatitis ini membutuhkan transplantasi liver dan sekitar 2,6% mengalami kematian. Kematian terutama terjadi di Indonesia dan Amerika Serikat.[1]

Hingga saat ini, para peneliti menyatakan bahwa penyebab hepatitis akut tersebut bukanlah virus hepatitis A, B, C, D, maupun E. Beberapa ahli sempat menduga bahwa hepatitis akut ini mungkin berhubungan dengan infeksi SARS-CoV-2 atau efek vaksin COVID-19. Namun, dugaan-dugaan ini belum terbukti kuat kebenarannya.[2,3]

Salah satu virus yang dicurigai sebagai penyebab kasus hepatitis akut misterius ini adalah adenovirus. Beberapa peneliti berhipotesis bahwa defisit imunologi yang dialami oleh anak-anak karena mereka tidak terpapar patogen selama pandemi COVID-19 menyebabkan anak-anak menjadi lebih rentan terhadap infeksi adenovirus yang parah. Akan tetapi, penelitian dan penelusuran etiologi lebih lanjut masih perlu dilakukan.[2,3]

Referensi