Indikasi Laser Iridotomy Peripheral Pada Glaukoma

Oleh :
dr. YA Laksmita, SpM

Glaukoma merupakan penyebab tersering kebutaan permanen (irreversible blindness) di dunia.  Tata laksana glaukoma dengan prosedur laser telah menjadi salah satu modalitas yang bermanfaat, namun kontroversi yang muncul belakangan ini adalah dalam menentukan kandidat pasien yang sesuai untuk dilakukan iridotomi laser. Prosedur yang paling sering dilakukan adalah laser iridotomi perifer (Laser Peripheral Iridotomy / LPI). [1,4,5]

Sebanyak 60,5 juta individu menderita glaukoma primer secara global di tahun 2010. Angka ini terus meningkat menjadi 64,3 juta penderita dalam populasi usia 40-80 tahun pada tahun 2013 dan diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 76 juta penderita di tahun 2020. Peningkatan ini seiring dengan angka harapan hidup yang meningkat dan populasi usia lanjut yang semakin besar di dunia, maka semakin tinggi prevalensi glaukoma. [1-3]

Glaukoma primer sudut tertutup (Primary Angle Closure Glaucoma/PACG) memiliki prognosis visual yang lebih buruk dibandingkan glaukoma sudut terbuka. Angka kebutaan didapatkan lebih tinggi pada glaukoma sudut tertutup dan prevalensi glaukoma sudut tertutup didapatkan paling tinggi di benua Asia.  Akan tetapi, kebutaan akibat glaukoma sudut tertutup cenderung lebih dapat dicegah dibandingkan glaukoma sudut terbuka bila ditata laksana dengan baik sejak dini. Berbagai fakta tersebut berimplikasi pada perlunya perhatian terhadap glaukoma sudut tertutup, terutama dalam mencegah terjadinya glaukoma pada individu yang berisiko, serta pencegahan kebutaan pada pasien penderita glaukoma. [3,4]

Referensi