ALO, dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ!Izin berdiskusi, Dok. Apakah perlu skrining rutin pada pasien yang memiliki risiko bunuh diri? Jika ya, bentuk skrining...
Pada pasien yang berisiko bunuh diri apakah perlu skrining rutin - Jiwa Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pada pasien yang berisiko bunuh diri apakah perlu skrining rutin - Jiwa Ask The Expert
ALO, dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ!
Izin berdiskusi, Dok. Apakah perlu skrining rutin pada pasien yang memiliki risiko bunuh diri? Jika ya, bentuk skrining seperti apa yang perlu dilakukan, Dok?
Terima kasih sebelumnya, Dok..
Alodokter,
Pahami dulu screening atau penapisan bunuh diri untuk apa:
1. Variasi perkembangan ide bunuh diri
2. Ide bunuh diri yang signifikan secara klinis
3. Perilaku/percobaan bunuh diri yang dapat kemudian berakhir dengan bunuh diri
Jika kita lihat di atas maka memang menunjukkan ada perlunya melakukan skrining berkala. Bentuk skrining akan tergantung dilakukan di mana? Skrining di sekolah sebagai gatekeeper remaja atau skrining di fasyankes? Maka tools juga akan berbeda-beda tergantung kelompok usianya.
Selanjutnya, kita pahami terminologi sehingga kita memahami risiko bunuh diri itu kontinum-nya seperti apa.
SUICIDALITY: mengacu pada kontinum ide bunuh diri, perilaku bunuh diri, perencanaan bunuh diri, dan percobaan bunuh diri.
Bunuh Diri: tindakan sengaja mengakhiri hidup.
Ide bunuh diri: pikiran untuk terlibat dalam perilaku untuk mengakhiri hidup sendiri.
Perencanaan bunuh diri: perumusan metode tertentu di mana seseorang bermaksud untuk mengakhiri hidup.
Percobaan bunuh diri: terlibat dalam perilaku yang berpotensi melukai diri sendiri di mana setidaknya ada niat untuk mati.
Non-suicidal self-injury: melukai diri sendiri di mana seseorang tidak berniat untuk mengakhir hidup (misalnya cutting).
Salam Sehat Jiwa.