Dalam Chat Bersama Dokter, saran melakukan aktivitas fisik kadang menjadi hal yang perlu untuk diberikan. Namun, terkadang yang luput dari penjelasan adalah...
Bagaimana cara edukasi aktivitas fisik yang baik dalam chat bersama dokter - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana cara edukasi aktivitas fisik yang baik dalam chat bersama dokter
Dalam Chat Bersama Dokter, saran melakukan aktivitas fisik kadang menjadi hal yang perlu untuk diberikan. Namun, terkadang yang luput dari penjelasan adalah saran aktivitas fisik seperti apa yang perlu dilakukan. Adakah kondisi medis tertentu yang menjadi hambatan untuk melakukan aktivitas fisik atau jenis aktivitas fisik apa yang dapat dilakukan pasien berdasarkan kondisi kesehatannya.
Oleh karena itu, di dalam penjelasan Dokter perlu disarankan dengan detail, misalnya mengikuti anjuran dari WHO untuk dewasa usia 18-64 tahun melakukan aktivitas fisik intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu atau 75 menit dalam seminggu untuk intensitas berat. Tentu yang perlu diperhatikan di sini adalah kondisi kesehatan atau keluhan pasien.
Contoh kasus pada pasien osteoarthritis genu edukasi yang dapat diberikan adalah aktivitas fisik intensitas sedang, seperti jalan pelan, renang, atau bersepeda santai selama 30-60 menit per hari selama 5 hari per minggu. Sebagai referensi, Alomedika telah mengeluarkan artikel yang dapat diakses pada link berikut: https://www.alomedika.com/panduan-aktivitas-fisik-untuk-oa
Berikut ini referensi yang juga dapat Dokter gunakan dalam edukasi mengenai aktivitas fisik: https://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_adults/en/
Bagaimana pendapat rekan sejawat sekalian? Apakah sejawat memiliki referensi lain terkait aktivitas fisik pada kondisi medis tertentu?
Terima kasih dokter Olvy untuk sharing artikel dan pemaparan penjelasannya.
Terima kasih sharing nya dr. Olvy, mau ikut berdiskusi dan sharing dok, salah satu kondisi khusus yang sering saya temukan di dalam Chat ialah pasien yang sedang hamil.
Dalam memberikan saran aktivitas fisik pada kondisi tersebut, kita perlu memastikan apakah aktivitas fisik aman untuk dilakukan (misalnya usia kehamilan, riwayat medis seperti adanya penyakit jantung atau paru, risiko persalinan preterm, adanya plasenta previa dengan usia kehamilan >26 minggu, pre eklampsia, ataupun anemia).
Beberapa saran aktivitas fisik yang dapat dilakukan yaitu jalan cepat,berenang, sepeda statis, serta yoga/pilates. Selain itu, perlu juga disampaikan jenis aktivitas fisik yang dilarang saat hamil seperti jenis olahraga games dan yang berhubungan dengan ketinggian.
Berikut sumber ACOG mengenai hal tersebut : acog.org/patient-resources/faqs/pregnancy/exercise-during-pregnancy
Alo dokter, bantu menjawab ya dok. Dari referensi yang saya dapatkan (namun tidak disebutkan secara rinci usia dalam penelitian tersebut) terdapat dampak positif antara olahraga aerobic dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, penurunan berat badan dan tekanan darah pada usia dewasa muda dengan komorbid hipertensi, obesitas, dan sedentary lifestyle : https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0210292
Component of exercise Prescription and Pregnancy