Saya bantu jawab dok. Dari perspektif psikologis, bayi berhenti menyusu biasanya karena terdapat perubahan 'rasa' dr ASI sang Ibu. Sarankan Ibundanya utk mngonsumsi makanan sehat dan sayur2an yg dpt meningkatkan rasa asi dan biasanya kepanikan/ ketidaknyamanan psikologis Ibunda jg turut memengaruhi bayi dkm menyusui. Kondisikan memberi ASI dgn suasana relaks dan tenang. Biasanya, bayi akan memberi respon jika keadaan bunda tenang. Tksh.

Hal ini dikenal dengan nursing strike. Coba perdalam anamnesis apakah si Ibu ada ganti parfum? Atau adakah puting lecet dan terluka? Apakah selama ini menyusui dicampur dengan penggunaan dot?

Jika karena Ibu berganti parfum/shampoo/sabun maka anak butuh waktu untuk adaptasi. jika memungkinkan, kembali ke'aroma' awal.

Jika karena puting lecet, perbaiki kembali perlekatannya, areola mesti ikut masuk ke mulut bayi bukan putingnya saja.

Jika selama ini menggunakan dot, kemungkinan besar bayi mengalami bingung puting. Buang dotnya. Susui secara langsung atau Gunakan media lain seperti sendok,cup feeder atau spuit. Tetap sounding bayi agar tetap mau menyusu. Rajin lakukan skin to skin.

Alo Dok,

Frekuensi menyusui sendiri memang akan berkurang seiring pertambahan usia bayi, apalagi nanti pada saat bayi sudah diberi MPASI. Setuju dengan TS sebelumnya, Jika ibu menyusui ekslusif bisa dipikirkan terjadinya nursing strike yang biasanya disebabkan krn bayi tumbuh gigi, sedang sakit atau berada di lingkungan baru (misalnya krn pindah rumah). Apabila sebelumnya diberikan dot/empeng mungkin saja terjadi bingung puting. Pastikan pemberian ASIP dengan cangkir atau sendok dok, meskipun pada beberapa kasus bisa saja tidak terjadi bingung puting walaupun bayi diberi dot.