ALO dokter, saya ikut coba menjawab yah. Untuk pemberian nebulisasi boleh dok tapi medikamentosa yang diberikan adalah furosemide, dimana sebuah studi mengungkapkan bahwa pemberian nebulized furosemide dapat meningkatkan respiratory rate dan arterial blood oxygen serta memiliki efek perubahan hemodinamik yang lebih kecil dibanding penggunaan furosemide intravena.

Terkait pemberian nebulisasi beta antagonis seperti salbutamol, pada pasien gagal jantung dekompensasi harus berhati-hati karna dapat memperburuk takikardi berisiko tinggi menyebabkan aritmia maligna.

Studi lain juga mengungkapkan bahwa pemberian bronkodilator pada pasien gagal jantung dekompensasi tanpa riwayat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tidak mengurangi mortalitas pasien namun bahkan dapat meningkatkan resiko bagi pasien untuk menerima terapi vasodilator IV dan ventilasi mekanik selama di RS.

Referensi: https://www.researchgate.net/publication/348530747_Intravenous_furosemide_vs_nebulized_furosemide_in_patients_with_pulmonary_edema_A_randomized_controlled_trial
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17949853/