Menurut CDC (https://www.cdc.gov/cytomegalovirus/php/laboratories/index.html) pemeriksaan antibodi seperti IgG dan IgM tidak digunakan untuk menegakan diagnosis CMV kongenital. Pada kasus CMV kongenital, diagnosis awal dilakukan menggunakan PCR, lalu jika meragukan bisa dilanjutkan dengan kultur virus.

Pemeriksaan PCR itu pun dikerjakannya dalam 21 hari (3 minggu) sejak kelahiran, menggunakan sampel saliva. Jika dikerjakan setelah usia bayi melebihi 21 hari, maka hasil PCR positif perlu juga dipikirkan infeksi postnatal (yang mana prognosis infeksi postnatal ini lebih baik dibandingkan CMV kongenital). Jadi, pegangannya di PCR-nya.

Kalo untuk masalah IgG yang positif dan IgM-nya negatif, IgG-nya bisa jadi karena masih ada IgG ibu di sirkulasi bayinya. cmiiw.